Pertamina Tertarik Kelola Blok Rokan Pasca 2021

6 Mei 2018 14:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak (Foto: Reuters/Todd Korol)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) menyatakan ketertarikannya untuk mengelola Blok Rokan, ladang minyak terbesar Indonesia. Blok Rokan saat ini masih dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang masa kontraknya akan habis pada 2021 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Iya (tertarik), makanya saat ini kita lakukan data room dan evaluasi," kata Senior Vice President Upstream Business Development Pertamina, Denie Tampubolon, saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Minggu (6/5).
Denie menuturkan, untuk bisa mengelola blok yang sudah digarap Chevron sejak 1971 itu, Pertamina tengah mengakses data room cadangan migas yang ada di sana.
Akses data dilakukan Pertamina setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan izin pada Januari lalu. "Akses data room sendiri masih sedang berjalan," lanjutnya.
Denie menambahkan, setelah selesai mengakses data room, perusahaan akan mengetahui berapa jumlah cadangan minyak Blok Rokan saat ini. Selain Pertamina, Chevron sebagai kontraktor eksisting juga tengah berusaha untuk mendapat perpanjangan kontrak di blok ini.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan, yang terpenting produksi migas Blok Rokan jangan sampai anjlok. Kalau produksi merosot, negara dirugikan dan impor minyak makin banyak.
Biaya operasi Blok Rokan mencapai USD 1,4 miliar per tahun alias Rp 19,18 triliun (kurs Rp 13.700). Perusahaan yang ingin mengelola Blok Rokan harus punya uang sebanyak itu untuk menjaga tingkat produksi. Maka Blok Rokan harus dikelola perusahaan yang punya modal besar.
"Kalau Rokan harus hati-hati, banyak yang enggak paham hulu migas. Setiap tahun mereka harus menyiapkan rencana kerja tahun depan. Rokan ini cash call USD 1,4 miliar per tahun. Kalau ini ke perusahaan domestik, siapa yang punya duit USD 1,4 miliar buat operasikan itu? Jadi harus diberikan ke yang punya uang. Rokan sedang dihitung USD 1,4 miliar per tahun," kata Amien.
ADVERTISEMENT
Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.264 km2 pada 2017 lalu masih mampu menghasilkan minyak hingga 230.000 bph, hampir sepertiga dari total produksi minyak nasional saat ini.