Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Peternak Hitung Harga Ideal Telur Ayam di Pasar Rp 26.000 per Kg
19 Juli 2018 16:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah bertekad untuk meredam tingginya harga telur ayam di pasaran. Operasi pasar pun dipilih sebagai cara cepat untuk menormalisasi harga telur ayam.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian menggelontorkan 100 ton telur ayam ke 43 pasar di wilayah Jabodetabek yang dikelola PD Pasar Jaya. Ratusan ton telur ayam tersebut dilepas dengan harga Rp 19.500 per kg.
Sekjen Pinsar Petelur Nasional Athung menyambut baik operasi pasar telur murah yang dilakukan Kementan. Namun menurutnya kondisi harga telur ayam saat ini sulit turun atau butuh waktu untuk kembali normal.
"Ini karena operasi pasar aja makanya kita jual telur Rp 19.500. Pak Mentan suruh ya kita ikutin," kata dia kepada kumparan, Kamis (19/7).
Dia menghitung, harga ideal telur ayam di tingkat pengecer saat ini adalah Rp 26.000 per kg. Tingginya harga jual telur ayam di tingkat pengecer karena memang sudah tinggi sejak dibeli dari peternak. Harga telur ayam di tingkat peternak Rp 21.000 per kg.
ADVERTISEMENT
"Terus sampai di konsumen itu biasanya harganya idealnya Rp 26.000 lah. Ada yang marginnya Rp 5.000 dan ada yang Rp 4.000," sebutnya.
Tingginya harga daging ayam dibentuk karena harga pakan ternak untuk layer naik dari sekitar Rp 5.500-Rp 5.800 per kg menjadi Rp 7.300 per kg. Kenaikan harga pakan ternak disebabkan karena nilai tukar rupiah sedang melemah. Sebanyak 55 persen bahan pakan ternak berasal dari impor, sehingga ketika rupiah melemah maka akan langsung berdampak pada harga pakan ternak.
Athung menjelaskan pakan ternak menyumbang 80 persen biaya produksi telur ayam yang saat ini mencapai Rp 19.000 per kg. Dengan begitu, sulit bagi harga telur ayam turun dari Rp 26.000 per kg.
ADVERTISEMENT
"(Rp 26.000 per kg) Itu sudah ideal. Kalau di bawah itu peternak telur banyak yang bangkrut. Peternak telur itu baru bisa menikmati keuntungan itu mulai akhir tahun lalu sampai sekarang, saat harga telur yang sekarang," jelasnya.