Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah berupaya mendorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor dan impor bahan bakar minyak (BBM).
ADVERTISEMENT
Untuk itu PLN akan melakukan serangkaian strategi agar masyarakat tertarik menggunakan kendaraan listrik. Direktur Regional Jawa Bagian Barat PLN , Haryanto WS, menegaskan bahwa biaya pengisian daya kendaraan listrik pasti lebih murah dibanding membeli bensin.
"Harga (pengisian) charging station, baik normal maupun fast charging, harus lebih murah daripada bensin," ujarnya saat ditemui di Kantor PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Jakarta, Selasa (3/9).
Adapun saat ini PLN mematok tarif isi daya kendaraan listrik sebesar Rp 1.640 per kWh. Berdasarkan uji coba kendaraan listrik bersama mahasiswa ITS, pengisian listrik sebanyak 4 kWh mampu bertahan hingga 1 jam pemakaian.
Selain itu Haryanto menambahkan, tarif pengisian daya listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) normal maupun di Station Fast Charging sama, tidak ada perbedaan. "Rp 1.400 (per kWh) khusus malam hari," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo mengatakan, untuk masyarakat yang memiliki alat pengisian kendaraan listrik di rumah akan mendapat diskon tambah daya listrik sebesar 75 persen bagi pemilik motor listrik dan diskon 100 persen atau gratis bagi pemilik mobil listrik.
Diskon tambah daya ini diberikan agar pemilik kendaraan listrik bisa mengisi daya di rumahnya masing-masing tanpa kendala daya listrik.
Sementara itu Direktur PUI-SKO IOTS Muhammad Nur Yuniarto selaku peneliti dan salah satu penggagas kendaraan listrik di Indonesia menjelaskan, kendaraan listrik jauh lebih hemat jika dibanding kendaraan berbahan bakar bensin (fosil).
"Bensin itu 1 liter 20 kilometer Rp 7.500 per liter. Dengan jarak yang sama kalau kendaraan listrik hanya butuh Rp 1.500," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun menilai dari sisi perawatan, kendaraan listrik jauh lebih murah. Sebab, kendaraan berbahan bakar minyak memiliki lebih banyak komponen. Mobil listrik juga tak perlu oli.
"Jadi enggak perlu ganti oli, ganti busi. Service cuman teknis aja. Semua orang juga bisa mengerjakan, seperti membaut aja paling Rp 5.000 (jasa service), kayak nambal ban," pungkasnya.