PLN: Listrik 13.976 Rumah di Bali Masih Numpang Tetangga

26 Juni 2019 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sambungan Listrik. Foto: Michael/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sambungan Listrik. Foto: Michael/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT PLN (Persero) Distribusi Bali mengklaim rasio elektrifikasi di Pulau Dewata sudah mencapai 100 persen. Namun, masih banyak rumah tangga di Bali yang mendapatkan listrik dengan menumpang tetangga sehingga tidak tercatat sebagai pelanggan PLN.
ADVERTISEMENT
“Masih ada yang menikmati listrik tetapi numpang di tetangga. Secara aturan itu melanggar dan dari segi keamanan kurang memenuhi. Sehingga dari sisi pelanggan belum 100 persen tetapi semua rumah sudah mengonsumsi listrik,” ungkap General Manager PLN Distribusi Bali, Nyoman Suwarjoni, saat diskusi dengan media di PLTDG Pesanggran, Denpasar, Rabu (26/6).
Dia mencatat, masih ada sekitar 13.976 rumah di Bali yang belum menjadi pelanggan tapi sudah terlayani listrik. Pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikannya di tahun ini.
Konferensi pers PT PLN (Persero) Distribusi Bali. Foto: Wiji Nurhayat/kumparan
Pertumbuhan permintaan listrik di Bali sendiri terus meningkat. Hingga Mei 2019, pertumbuhan konsumsi listrik di Bali mencapai 7,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. PLN melayani lebih dari 1,4 juta pelanggan di Bali dengan beban puncak hingga 900,1 MW.
ADVERTISEMENT
“Kami punya tekad tahun ini diselesaikan,” ucapnya.
Sejumlah cara akan dilakukan PLN untuk memudahkan masyarakat di Bali mendapatkan listrik secara legal. Misalnya program BP (Biaya Penyambungan) Cicil atau Bali Galang Jagaditha. Jadi biaya pasang listrik bisa dicicil 3 sampai 12 bulan.
“Tagihan kalau pasang lampu sendiri hanya bayar Rp 25 ribu, kalau bayar ke tetangga Rp 50 ribu,” sebutnya.