Prabowo: Data soal Rp 11 Ribu T Malah Dibantah, Penasihatnya Diganti?

3 Maret 2019 12:15 WIB
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik saat safari politik di Temanggung, Jateng, Rabu (27/2). Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik saat safari politik di Temanggung, Jateng, Rabu (27/2). Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menyinggung soal aliran dana Indonesia yang mengalir ke luar negeri. Prabowo menyoroti tanggapan Jokowi soal adanya Rp 11 ribu triliun yang ada di uar negeri.
ADVERTISEMENT
Prabowo menjelaskan, bahwa data itu ia terima dari Pemerintahan Jokowi sendiri.
"Menteri Keuangan pada pemerintahan Jokowi menyatakan kekayaan warga Indonesia ada sekian triliun. Karena itulah pemerintah Jokowi mengadakan tax amnesty. Saya sudah menemukan data 1998 dan dibenarkan pemerintah sekarang," ujar Prabowo saat berpidato di acara Aliansi Pencerah Indonesia (API) yang merupakan eksponen Muhammadiyah di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (3/3).
Ketum Gerindra ini mengaku heran karena pernyataan Menkeu Jokowi malah dibantah sendiri oleh Jokowi.
"Justru sekarang malah dibantah. Apakah penasihatnya diganti atau bagaimana?" ujar Prabowo.
Prabowo menjelaskan, dalam mencari ilmu dibutuhkan dua cara. Pertama, mencari bukti forensik dan kedua mencari bukti empiris. Ia mencontohkan, jika matahari terbit dari timur maka masyarakat akan menerima fakta tersebut. Bukti ini merupakan bukti empiris.
ADVERTISEMENT
"Dalam hal kebocoran, itu sudah berjalan puluhan tahun. Saya ketemunya 1997-1998. Indikator kesehatan ekonomi negara adalah neraca, neraca ekspor dan impor. Kalau kita jual lebih dari yang kita beli, berarti kita untung, tidak perlu suatu gelar," jelasnya.
Sebelumnya, saat pidato kebangsaan di acara 'Prabowo Menyapa' di Grand Pacific Hall, Sleman, DIY, Rabu (27/2), Prabowo menyoroti banyaknya uang WNI di luar negeri. Jumlah melebihi Rp 11 ribu triliun.
"Uang Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri jumlahnya lebih dari Rp 11.000 triliun. Jumlah uang di bank-bank, di seluruh bank di dalam negeri jumlahnya Rp 5.400 triliun, berarti dua kali kekayaan Indonesia ada di luar negeri," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, selama puluhan tahun pembangunan, Indonesia tidak memiliki tabungan. Kondisi tersebut yang akhirnya mempersulit masyarakat mendapatkan kesejahteraan.
ADVERTISEMENT