news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Produksi Batu Bara Bukit Asam Ditargetkan Naik 3 Persen Tahun Ini

11 Maret 2019 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para Direksi PT Bukit Asam Tbk dalam Paparan Kinerja Tahun 2018 di Hotel Fairmont, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Para Direksi PT Bukit Asam Tbk dalam Paparan Kinerja Tahun 2018 di Hotel Fairmont, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA bakal menaikkan target produksi batu bara tahun ini menjadi 27,26 juta ton. Angka ini naik tipis 3 persen dari realisasi sepanjang 2018 sebanyak 26,36 juta ton.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin, mengatakan target peningkatan produksi didorong oleh rencana penjualan. Khusus penjualan ekspor, kata dia, ada penambahan sebab PTBA akan menjual batu bara jenis kalori tinggi di pasar.
"Peningkatan target penjualan ini ditopang oleh rencana ekspor batu bara medium to high calorie ke premium market sebesar 3 juta ton," kata dia dalam paparan kinerja PTBA 2018 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (11/3).
Sementara itu penjualan ditargetkan mencapai 28,38 juta ton. Selisih angka penjualan dan produksi didapat dari limpahan produksi anak usaha. Adapun rinciannya adalah penjualan batu bara domestik sebesar 13,67 juta ton dan ekspor 14,71 juta ton.
"Jadi total penjualannya sebesar 28,38 juta ton, meningkat 15 persen dari realisasi tahun lalu," sebutnya.
Ilustrasi batu bara Foto: Kurtdeiner/pixabay
ADVERTISEMENT
PTBA sendiri tengah mengejar target agar pengangkutan batu bara pada 2022 sebanyak 60 juta ton. Untuk mewujudkannya, PTBA telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Tahun ini kedua perusahaan tersebut akan menyelesaikan pengembangan proyek angkutan batu bara jalur kereta api di Tanjung Enim-Kertapati dengan kapasitas 5 juta ton per tahun. PTBA dengan KAI Juga mengembangan fasilitas Dermaga Kertapati.
"Selain itu, untuk proyek angkutan kereta api arah Tanjung Enim-Tarahan (Tarahan I) direncanakan akan terselesaikan pada 2019 ini dengan kapasitasnya 20,3 juta ton per tahun. Lalu selanjutnya 25 juta ton pada 2020 dan 2023 sampai 60 juta ton per tahun," jelasnya.