Proyek TOD di Jalur LRT Jabodebek Diminati Swasta

9 Juli 2018 18:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan LRT di T.B Simatupang (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan LRT di T.B Simatupang (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Proyek Transit Oriented Development (TOD) di sepanjang jalur kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek ternyata dilirik oleh swasta. Mereka sudah meminta kepada pemerintah agar proyek ini tidak hanya dibangun oleh BUMN saja tetapi juga melibatkan swasta.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Hari Ganie memandang skema penunjukkan langsung proyek pembangunan TOD di sepanjang jalur LRT Jabodebek kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk tidak adil. Harusnya skema proyek strategis seperti ini digelar lelang bukan penunjukkan langsung.
"Kok kita enggak kebagian kita juga mau. Saran kita harusnya dilelanglah," ujar dia saat ditemui di Aula Dinas Perumahan Rakyat, Jakarta Pusat, Senin (9/7).
Kebetulan, kata Hari, banyak anggota REI yang memiliki tanah di kawasan yang dilewati LRT Jabodebek. Sehingga proses pembangunannya bisa berlangsung cepat tanpa ada kendala lamanya pembebasan lahan.
Konsep TOD di Dukuh Atas (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Konsep TOD di Dukuh Atas (Foto: Dok. Istimewa)
"Mungkin saja ada swasta yang sudah punya tanah di situ, dekat situ. Mereka bisa mengintegrasikan tanahnya dengan pengembangan teori barunya atau mereka punya punya market di sana. Maka pengembangan kawasan TOD lebih cepat terbangun," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dia pun menilai, konsep TOD merupakan jalan keluar bagi pemerintah untuk menekan angka kemacetan khususnya di Jakarta. TOD mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum.
"Keinginan dari pemerintah membangun hunian vertikal harus sebagai policy. Maka harus ada percepatan perizinan tata ruang," jelasnya.
Sebagai catatan, proyek LRT Jabodebek memiliki tiga lintasan dengan total jarak sepanjang 43,6 km. Untuk lintasan Cawang-Cibubur panjangnya 14,6 km. Kemudian lintas Cawang-Dukuh Atas dengan berjarak 10,5 km. Sedangkan lintasan tiga, Cawang-Bekasi Timur, memiliki jarak 18,5 km. Hingga April 2018, proyek LRT Jabodebek ruas Cibubur-Cawang prosesnya mencapai 58,4%, ruas Cawang-Dukuh Atas mencapai 19,9%, sedangkan ruas Bekasi Timur-Cawang mencapai 32%.