PT PAL Mau Bikin 2 Kapal Perang, Investasinya Rp 1,6 Triliun
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Direktur PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh mengatakan, KCR 5 dan 6 bakal dilengkapi dengan sistem teknologi persenjataan yang lebih canggih dibandingkan dengan pendahulunya, KCR 1 hingga 4.
“Jadi kita improve stabilitasnya. Kita meyakinkan supaya stabilitasnya lebih andal dibanding kapal-kapal sebelumnya. Apa yang sudah kita perbaiki di batch dua kita lanjutkan lagi,” ujar Budiman dalam acara first steel cutting di PT PAL Indonesia, Surabaya.
Selain itu, apabila KCR 1, 2 dan 3 hanya memesan platform saja kemudian sewaco atau persenjataannya baru dilakukan setelah pembangunan kapal selesai, kini KCR 5 dan 6 ini dipesan secara utuh, dengan platform beserta sewaco.
“Kita selalu improve tiap batch ini untuk menjadi kapal andal dalam pertempuran, jadi kelebihan ini itu stabilitasnya makin baik. Terus ini sekaligus platform dan sewaco sekaligus pertama kali pengadaan dari Kemhan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Direktorat Produksi PT PAL Indonesia (Persero) Turitan Indaryo mengatakan, komponen produksi dalam negeri bakal mendominasi dalam pengadaan KRC 5 dan 6, yakni sebesar 60 persen.
“Dalam negeri secara jumlah 60 persen lebih, tapi secara nilai komponen luar negeri tetap masih lebih 60 persen,” terang Turitan.
KCR 5 dan 6 direncanakan bakal memiliki panjang 60 meter, lebar 8,10 meter, tinggi 4,85 meter, sarat 2,60 meter dengan bobot 500 ton dan mampu berlayar hingga kecepatan 28 knots.
KCR 5 dan 6 bakal dilengkapi dengan dengan sistem persenjataan seperti surveillance radar, IFF system, CMS (3 console), Main Gun 57 mm, peluncur surface to surface missile, secondary gun 20 mm, ESM system, serta Decoy Launching system ini mampu berlayar hingga lima hari memiliki fungsi pokok sebagai peperangan anti kapal permukaan, dan offshore patrols di perairan teritorial hingga Zona Ekonomi Ekslusif.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kapal ini dapat melakukan aktivitas pengintaian serta search and resuce (SAR).
KCR 5 dan 6 sudah dipesan TNI Angkatan Laut sejak penandatanganan kontrak pada 28 Desember 2018 di Jakarta.