Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Ratu Prabu Siap Buat Anak Perusahaan yang Khusus Urusi LRT Jabodetabek
9 Januari 2018 19:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB

ADVERTISEMENT
PT Ratu Prabu Energi Group bersiap untuk membuat anak perusahaan yang akan menjadi operator Light Rail Transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek). Namun anak perusahaan itu baru akan dibuat, jika proyek LRT Jabodetabek direstui pemerintah.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, PT Ratu Prabu Energi Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi. Perusahaan tersebut memiliki 5 anak usaha, yakni PT Ratu Prabu Energi Tbk, Lekom Maras Oil & Gas Services, Lekom Maras Turbular Services, RP3, dan PT Bangadua Petroleum.
“Yang menggarap itu nanti kita bikin anak perusahaan baru,” kata Presiden Direktur PT Ratu Prabu Energi Group, Burhanuddin Bur Maras saat ditemui di Gedung Ratu Prabu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (9/1).
Namun begitu, menurut dia, anak perusahaan PT Ratu Prabu Energi Group tak akan begitu saja dilepas menjadi operator LRT Jabodetabek. Di awal pendirian, pihaknya akan melibatkan salah satu perusahaan konstruksi top dunia, Bechtel.
“Bechtel nanti dia yang operator tapi hanya 5 tahun sambil kita belajar. Tentu kita harus belajar dulu,” paparnya.

Burhanuddin pun mengungkapkan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mendapatkan izin.
ADVERTISEMENT
“Jika izin sudah ada, kita baru mulai mencairkan pendanaan. Kucuran dana turun ketika izin sudah keluar,” tutupnya.