Raup Laba Rp 2,43 T, Pelindo II Pede Lepas 2 Anak Perusahaan ke Bursa

20 Februari 2019 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Pelindo II, Elvyn G Masassya Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Pelindo II, Elvyn G Masassya Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo II mencatatkan kenaikan laba bersih tahun 2018 sebesar Rp 2,43 triliun (unaudited). Angka itu tumbuh hampir 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga dengan kinerja seperti itu Pelindo II pede melepas dua anak perusahaannya untuk melantai di bursa.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pelindo II, Elvyn G. Masassya, menjelaskan pertumbuhan itu diraih melalui program transformasi yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir. Target ke depan adalah menjadikan pelabuhan-pelabuhan yang dikelolanya berstandar dunia.
“Terutama Tanjung Priok. Nah PTP (PT Pelabuhan Tanjung Priok) yang subsidiaries Insyaa Allah akan IPO di semester pertama 2019 ini,” katanya dalam pertemuan dengan pimpinan media di Museum Bahari, Jakarta, Selasa (19/2).
Dia menjelaskan, porsi saham yang akan dilepas sekitar 30 persen. Untuk menjalankan rencana ini, pihaknya sudah menunjuk joined under writer yang merupakan gabungan antara perusahaan BUMN, swasta, dan asing.
Pelibatan underwriter asing, jelas Elvyn, karena untuk mengincar investor internasional seperti di Asean dan Eropa, selain investor domestik. "Kita mau IPO PTP sekitar semester satu ini, sekitar Mei 2019, setelah pesta-pesta (Pemilu) itu berakhir,” jelasnya.
Kapal kargo asing tengah bongkar muat peti kemas mengangkut komoditas ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Foto: Wendiyanto/kumparan
Selain PTP yang mengelola multipurpose terminal atau non-petikemas, strategic holding yang juga disebut Indonesia Port Corporation atau IPC itu, juga akan melepas satu anak perusahaan lainnya ke bursa, yakni PT Terminal Peti Kemas (TPK) Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Bagi yang dari sektor keuangan, saya kira paham. Jadi kalau berminat, ini perusahaan bagus. Sahamnya bagus. Yang ngomong ini kebetulan dulu Dirut Jamsostek dan BPJS Ketenagakerjaan. Ini bagus sahamnya,” ujar Elvyn berpromosi.
Dia pun memaparkan capaian kinerja perusahaan yang dipimpinnya. IPC adalah strategic holding, sedangkan operating company-nya adalah anak-anak perusahaan. IPC juga menjadi induk dari 12 pelabuhan yang menjadi cabang perusahaannya.
“Jadi kita punya anak usaha 17, sedangkan cabang ada 12. Semua profit,” kata Elvyn.
Setelah melakukan transformasi sejak dia memimpin Pelindo II pada 2016, selanjutnya menyiapkan peta jalan atau roadmap baru. Di antaranya pada 2019 ini pembangunan pelabuhan baru di Kijing, Kalimantan Barat.
Menurutnya, bisnis pelabuhan ada dua aspek yang harus diperhitungkan. Yakni market value dan market size. Kalau market size sudah mencapai kapasitas maksimal dari sebuah pelabuhan, mau tak mau untuk ekspansi harus membangun pelabuhan baru.
ADVERTISEMENT
Kijing juga strategis. Dari lokasi itu bisa langsung mengirim barang ke pasar internasional. Jadi komoditas seperti sawit, CPO, batu bara, bisa langsung ke utara ke China.
"Jadi kalau 2019 ini target kita melanjutkan kinerja yang sudah baik. Nanti 2020 kita targetkan world class performance," pungkasnya.