Realisasi Lifting Migas per April 2019 Baru Mencapai 1,8 Juta BOPD

8 Mei 2019 20:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Migas, Pertamina Hulu Energi. Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi
ADVERTISEMENT
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), mencatat realisasi lifting migas hingga April 2010 mencapai 1,8 juta barel setara minyak per hari (BOPD).
ADVERTISEMENT
Realisasi ini baru mencapai 89 persen dari target APBN 2019 yang dipatok 2 juta BOPD. Adapun rinciannya adalah lifting minyak sebanyak 750 barel per hari (BOPD) dan lifting gas 5.909 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Deputi Operasi SKK Migas, Fatar Yani, mengatakan salah satu penyebab lifting tak tercapai pada April 2019 karena ada beberapa lapangan yang produksinya di bawah target yang sudah ditetapkan.
"Beberapa KKKS (Kontraktor Kerja Sama) produksinya di bawah, tapi Exxon cukup bagus. Produksi di Kangean awal tahun sempat turun, Maret mulai meningkat, begitu juga April," kata dia dalam pemaparan kinerja SKK Migas Kuartal I 2019 di Gedung SKK Migas, Jakarta, Rabu (8/5).
Meski pada kuartal I tak tercapai, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto memproyeksikan lifting migas dapat meningkat, menyusul ada 11 proyek utama yang akan mulai berproduksi (onstream) di tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Dengan tambahan produksi mencapai 13.587 BOPD dan 1.172 MMSCFD, Dwi optimistis pada akhir tahun target lifting bisa mencapai target.
Dia menjelaskan, satu yang sudah onstream di tahun 2019 adalah Proyek Terang Sirasun Batur Phase 2 dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Kangean Energy Indonesia dengan estimasi produksi sebesar 120 MMSCFD dan investasi sebesar USD 214 juta.
"Terdapat lima proyek dengan aktualisasi di atas 60 persen yang diharapkan dapat onstream di semester satu, dan lima proyek lainnya yang akan onstream di semester dua tahun 2019," ucapnya.
Sementera investasi hulu migas hingga April tercatat USD 3,17 miliar, masih di bawah target USD 14,79 miliar pada 2019. Meski demikian, ada tambahan investasi dari komitmen kerja pasti (KKP) di wilayah kerja Jambi Merang pada tahun ini USD 38,1 juta.
ADVERTISEMENT
Secara kumulatif, tambahan investasi dari KKP dan komitmen pasti (KP) hingga 2026 sebesar USD 2,16 miliar untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Khusus kegiatan eksplorasi, dalam KKP dan KP dialokasikan USD 1,14 miliar.
"Kita harapkan ke depan target investasi di tahun 2019 USD 14 juta. Kemudian realisasi kegiatan hulu migas sampai April. Kami dapatkan untuk eksplorasi, pengeboran ada 16 sumur, jauh lebih tinggi dari sumur di 2018. Jadi mestinya dalam pengembangan ini targetnya lebih tinggi," jelasnya.
Dalam upaya peningkatan investasi dan mencari investor baru dalam kegiatan eksplorasi, sejak tahun 2018 SKK Migas mencanangkan “Exploration Roadshow” ke enam negara dengan mempromosikan sepuluh area giant field.
SKK Migas membuat Lembaga Riset dan Pusat Data Bernama Indonesia Oil and Gas Institute di Gedung SKK Migas, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumpara
Tidak hanya itu, SKK Migas gencar mendorong kegiatan eksplorasi yang masif dengan membentuk Indonesia Oil and Gas Institute (IOGI) pada 30 April 2019. Langkah ini merupakan bukti keseriusan SKK Migas untuk mencari potensi giant discovery.
ADVERTISEMENT
Rasio penggantian cadangan (reserve replacement ratio/RRR) hingga April 2019 sekitar 21 persen dari target yang ditetapkan 100 persen. Hal itu bukan karena rendahnya kegiatan eksplorasi di awal tahun 2019, tetapi karena banyaknya penemuan dari kegiatan eksplorasi namun belum disahkan dalam plan of development (POD).
Giatnya kegiatan eksplorasi terbukti dari 16 sumur yang telah dibor sejak 2018-2019 dengan estimasi total investasi USD 170 juta. Berdasarkan eksplorasi hingga April 2019, terdapat lima sumur eksplorasi yang berhasil menemukan hidrokarbon.
Adapun lima sumur tersebut yaitu sumur Pauman-1, Benewangi-J1X, Randuwangi-1, MSBY-03, dan KBD-2X. Penemuan-penemuan baru ini tentunya akan menyokong lifting migas di masa yang akan datang.