Resmi Gabung, Armada Sriwijaya Air Kini Dipasang Logo Garuda Indonesia

16 Desember 2018 12:48 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Sriwijaya Air dengan logo Garuda Indonesia. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Sriwijaya Air dengan logo Garuda Indonesia. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Garuda Indonesia Group, melalui anak perusahaannya PT Citilink Indonesia, telah resmi mengambil alih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air.
ADVERTISEMENT
Sebagai tindak lanjut, merek Garuda Indonesia telah dipasang di badan pesawat Sriwijaya Group. Dari foto yang diterima kumparan, sebuah armada Sriwijaya Air sudah ditempel logo Garuda Indonesia. Hal ini dibenarkan oleh Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan.
"Ini sebagai bagian dari sinergi Garuda Group dan Sriwijaya Group. Mirip seperti pesawat Citilink," ungkap Ikhsan kepada kumparan, Minggu (16/12).
Dihubungi terpisah, Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adriaan Saul menjelaskan seluruh armada Sriwijaya Group, termasuk Nam Air, akan dipasang logo Garuda Indonesia. Saat ini, Sriwijaya Group mengoperasikan 50 unit pesawat berbagai varian seperti Boeing 737-900 ER, Boeing 737-800 NG, Boeing 737-500 W, Boeing 737-300 dan ATR 72-600.
"Kita ada 50 armada, nanti 1 bulan ini full selesai untuk pemasangan logo," jelas Joseph.
Ilustrasi Maskapai Garuda dan Sriwijaya Air. (Foto: Shutter stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Maskapai Garuda dan Sriwijaya Air. (Foto: Shutter stock)
Selain itu, interior dalam pesawat dan awak kabin (pramugari) juga akan menggunakan logo dan seragam Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Crew Sriwijaya akan pakai seragam Garuda. Sudah di-mix," tambahnya.
Untuk rute penerbangan, Sriwijaya Group akan bersinergi dengan Garuda Indonesia Group. Mereka akan tetap melayani rute yang sama, namun juga berperan sebagai feeder.
"Kita punya 4 produk line, Garuda yang premium airlines atau full service, kemudian di bawahnya ada Sriwijaya, di bawahnya lagi ada Citilink, di bawah Citilink ada Nam Air. Kita masuk ke rute sama namun beda harga. Kita bisa juga jadi feeder untuk saling mengisi," tutupnya.