RI Targetkan Jadi Eksportir Manggis Terbesar ke China

2 Februari 2018 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sejak 2014, China menutup rapat impor buah manggis dari Indonesia dengan alasan tidak sesuai standar mutu. Namun di akhir tahun 2017 lalu, China akhirnya melunak setelah Indonesia mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO.
ADVERTISEMENT
Mulai tahun ini, China sudah membuka kembali impor langsung buah manggis dari Indonesia. Kuota impor yang diberikan China kepada Indonesia adalah 2.000 ton. Dari jumlah itu, Indonesia sudah mengirim total 17 ton manggis ke China.
Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini optimistis ini merupakan momentum awal untuk merebut kembali pangsa pasar China yang saat ini dikuasai Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
“Padahal ekspor dari Thailand dan Vietnam ke China itu manggisnya dari kita. Waktu kita dilarang ekspor ke China, mereka semakin menguasai,” katanya saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (2/2).
Peluncuran ekspor 16 ton manggis ke China (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
Menurut data Kementerian Pertanian, pada Januari 2018 saja ekspor manggis Indonesia paling besar adalah tujuan Thailand dengan volume 4.680 ton. Sementara Malaysia menjadi negara tujuan ekspor terbesar kedua dengan volume 1.742 ton, menyusul Vietnam dengan volume 692 ton. Ketiga negara ini disebut Banun diuntungkan dengan status mereka sebagai hub (penghubung) antar negara-negara.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, setelah Indonesia berhasil mendapatkan fasilitas bsa langsung ekspor ke China, ia yakin angka ekspor manggis Indonesia bisa melampaui Thailand, Malaysia dan Vietnam.
“Nah, dengan sekarang kita sudah bisa langsung masuk ke sana, kita lihat data statistik ekspor manggis dalam beberapa bulan ke depan. Karena kita sudah tahu, kebun-kebun manggis itu yang besar ada di Indonesia,” lanjutnya.
Namun, ini bukan berarti Indonesia akan menghentikan ekspor ke ketiga negara tersebut. Hanya saja, Indonesia akan memprioritaskan China sebagai pasar utama karena harga jual yang lebih tinggi dibandingkan ketiga negara tersebut.
“Kami tidak bisa membatasi, itu tergantung mekanisme pasar. Tapi nanti para eksportir atau pengusaha manggis Indonesia bisa menilai sendiri, mereka bisa dapat keuntungan lebih besar kalau ekspornya langsung ke China,” jelasnya.
ADVERTISEMENT