news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rini Akan Bentuk Anak Usaha untuk Selamatkan Jiwasraya

10 Februari 2019 12:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kantor pusat Jiwasraya pasca tunggak polis asuransi Rp 802 Miliar, Senin (15/10/2018).
 Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kantor pusat Jiwasraya pasca tunggak polis asuransi Rp 802 Miliar, Senin (15/10/2018). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN terus mencari cara untuk menyelamatkan PT Jiwasraya (Persero) dari kegagalan membayar polis senilai Rp 802 miliar yang sudah jatuh tempo. Salah satu opsi yang diambil adalah membentuk anak usaha baru bernama Jiwasraya Putera.
ADVERTISEMENT
Deputi Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, mengatakan anak usaha baru ini terdiri atas beberapa perusahaan pelat merah. Salah satunya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN.
“Jiwasraya Putera ini pemegang sahamnya ada BTN, Pegadaian, Telkomsel. Nanti kita akan berpartener dengan mereka,” kata Gatot saat ditemui dalam acara ulang tahun BTN ke-69 tahun di JCC, Jakarta, Minggu (10/2).
Selain itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI juga masuk dalam jajaran anggota Jiwasraya Putera. Perusahaan-perusahaan tersebut dipilih bergabung dalam Jiwasraya Putera karena banyak konsumen mereka yang merupakan pelanggan Jiwasraya.
Menurut Gatot, dalam kerja sama bisnis ini, keempat perusahaan tersebut akan mendapatkan eksklusivitas dari produk yang ditawarkan Jiwasraya. Produk yang ditawarkan adalah asuransi jiwa.
ADVERTISEMENT
“Jadi mereka nanti dapat eksklusivitas dari Jiwasraya sendiri. Jadi kita welcome,” katanya.
Suasana kantor pusat Jiwasraya pasca tunggak polis asuransi Rp 802 Miliar, Senin (15/10/2018). Foto: Abdul Latif/kumparan
Selain itu, Gatot menjelaskan Jiwasraya bakal diberi saham dalam PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Pemberian saham tersebut dilakukan untuk meningkatkan nilai Jiwasraya.
Finarya merupakan anak usaha dari Telkomsel yang mengelola pembayaran digital melalui platform LinkAja.
Gatot meminta para pemegang polis bersabar karena penyelesaian masalah tersebut membutuhkan waktu. Menurut dia, Kementerian BUMN berkomitmen menyelesaikan pembayaran polis kepada nasabah dengan menawarkan skema roll over.
“Ini kan transaksi business to business dengan pemegang polis dan kita hargai mereka untuk sabar. Kita di internal mengupayakan supaya beberapa langkah dilakukan tapi perlu waktu,” ujarnya.