Rini Minta Jonan Turunkan Harga Gas untuk Pupuk Indonesia

8 Februari 2019 19:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN, Rini Soemarno. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN, Rini Soemarno. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Rini Soemarno tengah mendorong PT Pupuk Indonesia (Persero) agar dapat memproduksi pupuk dengan biaya lebih efisien. Diharapkan harga pupuk makin terjangkau oleh petani. Rini pun meminta Kementerian ESDM yang dipimpin Ignasius Jonan untuk menurunkan harga gas bumi yang merupakan bahan baku pupuk. “Gasnya ini kan sekarang harganya cukup mahal sehingga biaya produksi dari pupuk itu kira-kira Rp 4.500 (per kg). Dan tapi petani itu mendapatkan pupuk bersubsidi yang dijual dengan harga Rp 1.800 (per kg). Jadi Rp 2.700-nya disubsidi oleh negara. Makanya kita terus berkomunikasi juga dengan Kementerian ESDM, bagaimana kita bisa menurunkan harga gas ini,” kata Rini saat meninjau gudang lini III di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (8/2). Selain penurunan harga gas, Rini melanjutkan, ke depan pihaknya juga bakal mendorong adanya alternatif proses untuk mendapatkan gas, yaitu melalui pengolahan batu bara berkalori rendah. “Ini yang akan kita mulai nanti di Penarap, Riau. Baru kemarin itu kita kerja sama dengan perusahaan Amerika yang memiliki teknologi untuk mengubah batu bara yang kalori rendah itu menjadi syngas,” ujar dia.
Pabrik PT Pupuk Indonesia Foto: Instagram/@pt.pupukindonesia
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya itu, kata Rini, dilakukan agar biaya produksi pupuk bisa ditekan. “Jadi, sekarang BUMN itu saya dorong terus untuk melihat alternatif-alternatif bahan baku yang sehingga memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” kata dia. Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat menyampaikan, sebetulnya penurunan harga gas sudah mulai dilakukan pemerintah. Dan hal itu, kata dia, cukup membantu Pupuk Indonesia. “Saya juga berterima kasih ke pemerintah yang tadinya harganya USD 8 (per MMbtu), USD 9 (per MMbtu) sekarang dikasih USD 6 (per MMbtu), udah turun,” timpalnya. Di sisi lain, ia mengatakan bahwa Pupuk Indonesia juga bakal melakukan revitalisasi pabrik hingga memulai mencari berbagai alternatif untuk menunjang kinerja produksi. “Kita lakukan revitalisasi pabrik-pabrik yang boros, kita ganti dan kita perbaiki dan kita lakukan. Terus kita yang selama ini menggunakan gas, kita coba menggunakan batu bara. Tadi yang dikatakan Ibu Menteri itu kita lakukan,” tandasnya.
ADVERTISEMENT