Saran Jokowi Buat Prabowo yang Sebut BUMN Bangkrut

16 Januari 2019 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saat berada di JCC dalam acara pidato kebangsaan Prabowo, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saat berada di JCC dalam acara pidato kebangsaan Prabowo, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan )
ADVERTISEMENT
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, mengungkapkan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bangkrut. Hal itu disampaikan Prabowo, dalam Pidato Kebangsaan bertajuk “Indonesia Menang” pada Senin (14/1).
ADVERTISEMENT
"Negara yang biarkan BUMN-BUMN yang kita banggakan, Pertamina, Garuda Indonesia, pembawa bendera Indonesia yang lahir dalam perang kemerdekaan kita, sekarang dalam keadaan yang kalau bisa dibilang bangkrut," kata Prabowo di Jakarta Convention Center.
Selain menyoroti kedua BUMN tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyinggung soal utang di dua BUMN lain, yakni PT PLN (Persero) dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. “PLN dan Krakatau Steel kebanggaan kita dulu dibangun Bung Karno, diselesaikan Pak Harto. Sekarang utangnya mengerikan,” ujarnya.
Pernyataan Prabowo itu sontak dibantah oleh manajemen masing-masing BUMN. Mereka menyodorkan argumen tetap beroperasi dan melayani masyarakat, tidak dapat dikatakan bangkrut.
Ditanya wartawan terkait pidato Prabowo tersebut, Presiden Jokowi pun menyampaikan dua saran kepada Prabowo.
Jokowi dan Prabowo (Foto: Bay Ismoyo/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Prabowo (Foto: Bay Ismoyo/AFP)
“Ya kalau kita bicara yang penting satu, pakai data. Berbicara pakai data. Kedua, jangan pesimislah,” katanya seusai membuka Program Wirausaha bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pensiun, di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/1).
ADVERTISEMENT
Calon Presiden nomor urut 01 pada Pilpres 2019 itu juga mengakui, ada hal-hal yang dalam pemerintahannya belum berjalan baik. Tapi menurutnya, hal itu bisa diperbaiki dengan sikap optimis bahwa ke depannya akan lebih baik.
“Kalau ada yang belum baik, ya banyak yang belum baik. Tapi kita harus optimistis, kita perbaiki-perbaiki. Itu tugas kita. Urusan data ke menterilah,” pungkas Jokowi.