Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Sarinah Dapat Izin Impor 50.000 Ton Beras Ketan di 2018
23 Maret 2018 16:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan telah memberikan jatah impor beras ketan kepada PT Sarinah (Persero) sebanyak 50.000 ton di tahun 2018. Dari jumlah itu, Sarinah telah mendatangkan setengahnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data yang diperoleh kumparan (kumparan.com), Sarinah sudah mengimpor 25.249 ton beras ketan di Februari 2018.
BUMN yang bergerak di industri ritel tersebut sudah mendatangkan beras ketan dari dua negara yaitu Vietnam dan Thailand di Februari 2018. Rinciannya adalah 7.750 ton beras ketan Thailand dengan nilai USD 5 juta. Sedangkan dari Vietnam adalah 17.499 ton beras ketan dengan nilai USD 9,2 juta.
"Ini memang tugas Sarinah, ya. Kita memang salah satu BUMN yang punya kewajiban mendukung program pemerintah salah satunya untuk impor kebutuhan produk yang diperlukan masyarakat," ujar Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Sugiarta Yasa saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Jumat (23/3).
Sugiarta mengatakan nantinya 50.000 ton beras ketan tersebut akan didistribusikan merata di tiga wilayah di Indonesia yaitu Jakarta (Cipinang), Belawan dan Surabaya. Proses impor dilakukan secara bertahap. Merujuk pada surat penugasan, impor beras ketan rencananya akan dilakukan hingga Juni 2018.
ADVERTISEMENT
"Kalau sesuai tugas insyaallah sampai pertengahan tahun,” imbuhnya.
Dalam proses pendistribusian beras ketan tersebut, Sarinah menggandeng 5 perusahaan untuk pengadaan beras ketan impor tersebut, yaitu:
1. PT Golden Sinar Sakti sebanyak 10.000 ton,
2. PT Budi Andalan Agro sebanyak 10.000 ton,
3. PT Buana Agro Bisnis sebanyak 10.000 ton,
4. PT Sejati Makmur Semesta sebanyak 10.000 ton,
5. PT Jabar Indah Sejahtera sebanyak 10.000 ton.
"Lima perusahaan itu partner kami," sebutnya.
Selanjutnya, kelima perusahaan tersebut akan mendistribusikan beras ketan yang sudah diimpor secara merata ke seluruh Indonesia.
“Iya tujuannya nanti masuk pasar-pasar. Kebutuhan itu nantikan ada yang turun di Cipinang, ada yang Belawan, di Surabaya,” ucapnya.