Sekarang Orang Lebih Suka Nabung Buat Jalan-jalan Ketimbang Belanja

7 Mei 2018 21:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Traveling (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Traveling (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 tercatat sebesar 5,06% secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu sebesar 5,01% (yoy).
ADVERTISEMENT
Konsumsi rumah tangga di tiga bulan pertama tahun ini hanya tumbuh 4,95% (yoy), cenderung stagnan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 4,94% (yoy).
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga terus melambat di bawah 5% sejak kuartal II 2016 yang sebesar 5,07% (yoy) dan kuartal III 2016 sebesar 5,01% (yoy).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, laju konsumsi rumah tangga saat ini memang sudah berbeda dengan tahun sebelumnya yang menyentuh 5%. Menurutnya, di era saat ini investasi dan ekspor lah yang harus terus didorong sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi.
"Sudah sekian tahun 4,95%, itu memang ya levelnya sekitar itu. Jangan harapkan lagi seperti 2010-2011. Yang harus didorong memang investasi dan ekspor kan," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Senin (7/5).
ADVERTISEMENT
Menko Perekonomian Darmin Nasution (Foto:  Siti Maghfirah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Darmin Nasution (Foto: Siti Maghfirah/kumparan)
Laju investasi pada kuartal I 2018 sebesar 7,95% (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2017 yang sebesar 4,76% (yoy). Sementara ekspor tumbuh 6,17% (yoy) dan impor tumbuh 12,75% (yoy).
"Investasi pertumbuhan bagus, itu tertinggi dalam 2-3 tahun terakhir. Tapi ekspornya walau positif, impornya tumbuh lebih tinggi tapi di satu pihak dia mengurangi potensi growth pertumbuhan," katanya.
Konsumsi yang saat ini di bawah 5% juga akibat kebiasaan masyarakat yang menahan pengeluaran ke sektor kesenangan (leisure).
"Bukan hanya tingkat ekonomi sebenarnya, tapi juga kebiasaan masyarakat ya kan untuk mulai agak nahan konsumsi, sepert dia nabung karena dia mau jalan-jalan. Itu pertumbuhan konsumsi secara reguler enggak kayak dulu lagi," tambahnya.
ADVERTISEMENT