Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Shutdown Masih Membayangi Pemerintahan Donald Trump
28 Januari 2019 10:50 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
Penghentian pemerintahan atau government shutdown masih membayangi masyarakat Amerika Serikat (AS). Presiden Donald Trump mengungkapkan, penghentian pemerintahan masih menjadi opsi yang mungkin diambil di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Trump dalam wawancara khusus dengan Wall Street Journal (WSJ), Minggu (27/1), seperti dikutip oleh CNBC. “Penghentian pemerintahan lain tentu saja menjadi pilihan,” katanya sambil menyatakan keraguan bahwa Kongres akan menyetujui permintaan anggaran untuk membangun tembok di perbatasan AS dengan Meksiko.
Sebelumnya pada Jumat (25/1), Trump menerbitkan keputusan yang mengakhiri government shutdown untuk sementara waktu. Keputusan itu diambil, setelah government shutdown berlangsung sejak 22 Desember 2018 atau selama 35 hari.
Government shutdown kali ini merupakan yang terlama sepanjang sejarah, sejak mekanisme ini dikenal dalam pemerintahan AS pada 1976. Tekanan demi tekanan akhirnya membuat Trump mengalah. Mimpinya mendapat dana pembangunan tembok di perbatasan Meksiko sebesar USD 5,7 miliar atau setara Rp 80,1 triliun sirna.
ADVERTISEMENT
Meski penghentian pemerintahan ini berakhir untuk sementara, tapi pada pertengahan Februari mendatang Trump masih akan mengajukan lagi anggaran pembangunan tembok perbatasan. Menurutnya, ada peluang kurang dari 50 persen permintaannya akan disetujui oleh Kongres.
Jika proposalnya kembali ditolak, tak menutup kemungkinan government shutdown kembali terjadi.
Trump juga mengungkapkan ketidaksetujuannya, untuk memberikan kewarganegaraan bagi para imigran yang diistilahkan sebagai para pemimpin (dreamer).