Siap-siap, Belanja Pakai Kantong Plastik di Alfamart Bakal Kena Rp 500

11 Juli 2019 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerai Alfamart. Foto: Aprilandika Pratama
zoom-in-whitePerbesar
Gerai Alfamart. Foto: Aprilandika Pratama
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang cukai kantong plastik tengah digodok Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Jika disetujui, nantinya kantong plastik yang biasa digunakan untuk belanja dikenakan cukai Rp 30 ribu per kg atau Rp 200 per lembar. Adapun harga kantong plastik setelah kena cukai sekitar Rp 400-Rp 450 per lembar yang dibebankan kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sebelum ada aturan cukai kantong plastik, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang membawahi Alfamart dan Alfamidi, merupakan salah satu perusahaan minimarket yang sudah menerapkan kantong plastik tak lagi gratis kepada para pembelinya. Kantong plastik yang tadinya gratis, sejak Maret 2019 kena bayar Rp 200 per lembar.
Jika pemerintah jadi menerapkan cukai ini, berapa harga kantong plastik yang bakal dijual Alfamart kepada konsumen?
Communication General Manager Alfamart Nur Rachman mengatakan, jika aturan itu terbit, perusahaan bakal mengikutinya. Adapun harga kantong plastik yang bakal dijual Alfamart tak lagi Rp 200 per lembar, melainkan Rp 500 per lembar, mengikuti ketetapan pemerintah.
"Itu artinya cukai yang dibebankan ke pelanggan nanti kita akan review, berapa yang harus dibayar konsumen. Kalau dari arahan kementerian itu kemungkinan nilai jualnya Rp 450 sampai Rp 500 per lembar. Artinya ada Rp 200 untuk cukai, Rp 200 lagi buat biaya produksi plastik, sisanya buat biaya distribusi. Maksimum (Alfamart jual) Rp 500 per lembar," kata dia di Kantor Pusat Alfamart, Serpong, Kamis (11/7).
ADVERTISEMENT
Meski beban konsumen untuk membayar satu lembar kantong plastik nantinya jadi lebih mahal, dia yakin tak akan mengurangi jumlah orang yang berbelanja ke Alfamart atau Alfamidi. Sebab, saat ini sudah banyak pihak yang sadar untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.
Di sisi lain, penjualan Alfamart juga terus naik. Tercatat, pada ada kuartal III 2018, perusahaan berhasil mendapatkan bersih Rp 344,5 miliar. Angka ini tumbuh 621,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 47,78 miliar. Menurut Nur, penjualan perusahaan naik karena tren belanja masyarakat yang berubah.
"Memang ada perubahan perilaku belanja, kalau dulu senang belanja bulanan sekarang mingguan. Akhirnya mereka senang belanja yang dekat rumah. Kita enggak melakukan apa-apa, perilaku konsumen sendiri yang berubah," kata dia.
ADVERTISEMENT
Nur Rachman mengatakan, berkat Program Kantong Plastik Tidak Gratis (KPTG) ini, ada penurunan konsumsi plastik yang cukup signifikan. Pada periode Maret-Juni 2019, rata-rata pemakaian kantong plastik per toko Alfamart turun hingga 35 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Sepanjang 2018, konsumsi plastik Alfmarat mencapai 1,23 juta kantong plastik dengan rata-rata per bulannya mencapai 103 ribu lembar atau sekitar 7.622 lembar per gerai. Meski begitu, pengunaan kantong plastik 0 persen tidak mungkin bisa dilakukan perusahaan dalam waktu dekat, tapi bertahap.
"Jika pada tahun 2018 rata-rata tiap toko mengeluarkan 7.600 lembar kantong plastik, maka periode Maret-Juni (tahun ini) bisa ditekan hingga 4.900 per lembar saja," ucap Nur Rachman.