news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Siap-siap! Tarif Ojek Online Naik Mulai 2 September 2019

30 Agustus 2019 8:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengemudi ojek online (ojol) menunggu penumpang. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Pengemudi ojek online (ojol) menunggu penumpang. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan tarif ojek online untuk Gojek dan Grab akan mulai naik di seluruh wilayah Indonesia mulai 2 September 2019. Kebijakan tersebut diberlakukan setelah dilakukan uji coba di beberapa wilayah sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Angkutan Dara Kementerian Perhubungan Ahmad Yani mengatakan, kenaikan tarif diberlakukan berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan Nomor 348 tahun 2019.
"Jadi tanggal 2 sudah seluruh kota yang ada di Grab dan Gojek," kata Yani di Kantor Kemenhub, Jakarta.
Berapa Kenaikan Tarifnya?
Gojek Memperingati Hari Pelanggan Nasional Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Kenaikan tarif ojek online sebelumnya mulai diterapkan di zona yang ditentukan. Zona I mencakup daerah Jawa (non-Jabodetabek), Sumatera, dan Bali dengan tarif batas bawah Rp 1.850 per kilometer dan batas atas Rp 2.300 per kilometer. Sementara itu, tarif minimal atau dalam 4 kilometer pertama yakni Rp 7.000 hingga Rp 10.000.
Zona II meliputi wilayah Jabodetabek dengan tarif batas bawahnya Rp 2.000 per kilometer dan batas atasnya Rp 2.500 per kilometer. Sementara tarif minimal dalam 4 kilometer pertama Rp 8.000 hingga Rp 10.000.
ADVERTISEMENT
Sementara Zona III meliputi Kalimantan, Sulawesi, NTT, dan Maluku dengan tarif batas bawahnya Rp 2.100 per kilometer dan batas atas Rp 2.600 per kilometer. Sedangkan tarif minimal 4 kilometer pertama adalah Rp 7.000 hingga Rp 10.000.
Pengemudi Go-Jek dan Grab. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Besaran Kenaikan Tarif Sudah Sesuai Kesepakatan Aplikator
Yani mengatakan, kenaikan tarif ini sudah sesuai dengan kajian yang telah dilakukan kementerian. Selain itu, kenaikan tarif juga sudah disetujui khususnya oleh kedua aplikator.
"Sudah sepakat. Dengan apliakator menyampaikan hal penting terkait tarif yang akan kita laksanakan untuk seluruh wilayah Indonesia, yang kemarin kurang lebih baru 123 kota. Sekarang kalau Grab 224 kota, Gojek 221 kota," katanya.
Tarif Naik, Kualitas Pelayanan Harus Meningkat
Yani berharap dengan kenaikan tarif ojek online tersebut kualitas layanan dari Gojek dan Grab meningkat, termasuk dari segi keselamatan. Ia menegaskan, Kemenhub akan selalu memonitor pelaksanaan kebijakan ini dibantu Dinas Perhubungan setempat.
ADVERTISEMENT
"Harapannya semua ini bisa meningkatkan kesejahteraan para driver, juga meningkatkan penggunaan transportasi berbasis ojek online di masyarakat dan penting mempunyai kepastian bagi driver dan masyarakat," ujarnya.
Ilustrasi GOJEK Foto: REUTERS/Garry Lotulung
Tarif Naik, Pembangunan Shelter Harus Bertambah
Yani menyoroti salah satu fasilitas yang harus ditingkatkan oleh Grab dan Gojek itu adalah penambahan shelter. Pembangunan shelter itu bisa menggandeng berbagai pihak terkait dalam penerapannya. Selain itu, ia menegaskan kedua aplikator itu harus benar-benar menerapkan tarif yang sudah disepakati bersama di semua wilayah.
“Dalam Peraturan Menteri 12 salah satu kewajiban aplikator sediakan shelter. Tapi yang disediakan harus mudah dijangkau dan bisa segera dibuat. Melihat perkembangan Grab dan Gojek, penambahan shelter harus semakin banyak,” ucapnya.
Pengendara ojek online menunggu di Shelter Ojek Online, di kawasan Stasiun Sudirman Baru, Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Grab dan Gojek Sepakat Kenaikan Tarif dan Menambah Shelter
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Head of Strategy & Planning Public Affairs Grab Indonesia Tirza R. Munusamy mengungkapkan, pihaknya saat ini sudah memiliki 90 shelter di Jabodetabek. Selain itu, kata Tirza, ada beberapa shelter yang sudah dibangun di daerah lainnya. Ia memastikan akan terus memperbanyak shelter.
"Ini masih berproses kita tambah jumlah shelter ada Pemda dan instansi lainnya. Kami sasar juga tempat-tempat lainnya. Jumlahnya dinamis melihat mobilitas penumpang. Jangka waktunya sesegera mungkin. Prioritasnya di tempat-tempat transit banyak orang berkumpul agar bisa terurai,” tambahnya.
Senada dengan Tirza, Senior VP Public Policy and Government Relations Gojek Panji Ruky memastikan, pihaknya berkomitmen menambah shelter. Namun, ia belum bisa memberberkan detailnya.
Ia hanya memastikan akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Pemprov DKI dan PT MRT Jakarta mengenai pembangunan shelter.
ADVERTISEMENT
“Intinya buat shelter komprehensif tidak hanya soal space, tapi memang itu juga penting. Di berbagai stasiun itu space terbatas makanya kita akan kerja sama cari solusi,” tutur Panji.