BKPM: Singapura Sebut Gojek hingga Tokopedia Berasal dari Negaranya

30 Juli 2019 16:58 WIB
Logo baru Gojek. Foto: Dok. Gojek
zoom-in-whitePerbesar
Logo baru Gojek. Foto: Dok. Gojek
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong, menyatakan Singapura mengklaim 4 startup unicorn ternama di Indonesia berasal dari negara mereka. Unicorn tersebut di antaranya Gojek, Tokopedia, BukaLapak, dan Traveloka.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Thom Lembong itu, menjelaskan klaim tersebut dimuat dalam sebuah riset yang dilakukan Google-Temasek. Temasek merupakan BUMN milik pemerintah Singapura.
"Riset Google-Temasek, malah 4 unicorn kita diklaim sebagai unicorn mereka. Di situ disebut Indonesia punya nol, Singapura punya empat. Padahal, faktanya empat itu punya kita," ujar Lembong di kantornya, Jakarta, Selasa (30/7).
Thomas Lembong di kantor Wapres, Jakarta Pusat. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Setelah ditelisik, klaim tersebut didasarkan pada fakta bahwa lokasi perusahaan induk keempat startup tersebut disebut-sebut berada di singapura. Sementara mayoritas operasional dan aktivitas bisnisnya berada di Indonesia.
"Faktanya adalah 4 unicorn kita, induknya memang di Singapura semua. Uang yang masuk ke 4 unicorn kita, masuknya lewat Singapura," tambahnya.
Hal tersebut jelas merupakan sebuah kerugian. Pasalnya, setiap kali ada suntikan investasi ke perusahaan-perusahaan startup unicorn itu, Indonesia tidak bisa menikmati pencatatan penanaman modal asing (PMA).
ADVERTISEMENT
Lembong menjelaskan, dana-dana segar tersebut masuk ke kantor induk di Singapura. Walaupun pada akhirnya dikirim juga ke Indonesia, itu hanya berupa pembayaran ke vendor, iklan, sewa kantor, dan lain sebagainya terkait operasional.
"Jadi memang sedikit membingungkan. Kita sering dengar pernyataan, Gojek baru dapat sekian miliar dolar AS tapi kok tidak muncul dalam bentuk arus modal masuk berbentuk investasi. Jawabannya ya dana itu masuk ke Singapura, ke induknya. Dari induknya, langsung dibayar ke perusahaan Indonesia. Itu arus modal berbentuk pembayaran," jelasnya.