Skema Penurunan Tarif Tol Usulan Jokowi Belum Final

26 Maret 2018 18:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Gerbang Tol Bekasi Barat I (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Gerbang Tol Bekasi Barat I (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih terus mengkaji penurunan tarif tol seperti yang diusulkan Presiden Joko Widodo. Salah satunya adalah mempertimbangkan kepentingan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Jokowi mengusulkan agar tarif tol turun. Usulan itu disampaikan setelah Jokowi mendengar keluhan dari para pengemudi angkutan logistik.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan ada sejumlah skema yang tengah dibahas pemerintah terkait dengan penurunan tarif tol. Misalnya memperpanjang masa konsesi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dari rata-rata 35 sampai 40 tahun menjadi 50 tahun. Hal ini sesuai dengan PP No. 30 Tahun 2017.
"Pak Menko (Darmin Nasution) kita laporkan bahwa hampir semua (ruas tol) kita perpanjang kalau bisa. Makanya 2 instrumen tadi. Memperpanjang konsesi dan membuat kluster. Kluster ini konsesinya dari 35 tahun menjadi 50 tahun, 40 tahun menjadi 50 tahun, 45 tahun menjadi 50 tahun. Jadi coba semua dimentokkan jadi 50 tahun," ungkap Basuki saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (26/3).
ADVERTISEMENT
Di sisi yang lain, pemerintah juga mengusulkan agar jumlah golongan kendaraan di tol disederhanakan dari 5 menjadi 3 golongan saja. Usulan terbaru dari Basuki adalah kendaraan golongan 2 dan 3 akan digabung menjadi 1 golongan yaitu golongan 2. Sedangkan kendaraan golongan 4 dan 5 juga digabung menjadi 1 yaitu golongan 3.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
"Ini kami akan buat satu lagi exercise yang belum kami bikin. Golongan 2-3 jadi satu kluster, golongan 4-5 jadi satu kluster," imbuhnya.
Usulan menurunkan tarif tol bagi kendaraan logistik terbilang ekonomis mengingat jumlah kendaraan logistik atau kendaraan bergandar yang masuk ke tol jumlahnya tak sebanyak kendaraan golongan 1 yang mencakup kendaraan pribadi dan bus. Hanya saja pertimbangan lainnya adalah keluhan yang disampaikan BUJT terhadap kendaraan logistik yang kerap bikin tol cepat rusak karena mengangkut beban berlebih atau overload.
ADVERTISEMENT
"Selain tarif tadi kita juga disarankan untuk menerapkan membuat over dimension dan overload, jadi truk-truk yang over dimension dan overload harus juga tidak dibiarkan masuk (tol) karena truk-truk besar ini walaupun dia kecil menyumbang 3 hal kerusakan, kemacetan, dan kecelakaan karena dia overload," tuturnya.
Mengenai ruas tol mana saja yang tarifnya akan diturunkan, Basuki mengaku masih menyusunnya. Saat ini menurutnya baru 1 ruas tol yang sudah memastikan adanya penurunan tarif yaitu Tol Ngawi-Kertosono.
"Yang jelas ini Ngawi-Kertosono," sebutnya.
Sebelum skema ini difinalkan, Basuki akan mengundang para pengusaha logistik, BUJT dan kementerian teknis terkait. Setelah final, draft skema penurunan tarif tol akan diserahkan kepada Jokowi.
"Selain ini, dalam diskusi tadi besok saya akan undang juga para asosiasi untuk didiskusikan sebelum saya laporkan pada Presiden, nanti baru difinalkan. Ini juga permintaan Bu Rini (Menteri BUMN) sebagai investor. Jadi selama ini dia bertanya, kenapa truk kok paling kecil masuknya sehingga tidak sesuai dengan business plan," jelasnya.
ADVERTISEMENT