Sri Mulyani: Anggaran 3 Kartu Sakti Jokowi Bisa Terealisasi di 2020

25 Februari 2019 14:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato kebangsaan di SICC Sentul, Bogor, Minggu (24/2/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato kebangsaan di SICC Sentul, Bogor, Minggu (24/2/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon presiden nomor urut 01 yang juga petahana, Joko Widodo atau Jokowi berjanji bakal mengeluarkan 3 kartu baru jika terpilih lagi menjadi orang nomor satu di Indonesia. Hal ini disampaikan Jokowi di hadapan simpatisannya Minggu (24/2) malam tadi di Sentul, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Ketiga kartu itu adalah kartu sembako murah, kartu Indonesia pintar untuk perguruan tinggi, dan kartu prakerja untuk vokasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, 3 kartu yang dijanjikan Jokowi merupakan program yang bagus. Sebab, kartu-kartu itu akan menguatkan keberadaan kartu-kartu "sakti" Jokowi yang saat ini sudah ada seperti Program Keluarga Harapan (PKH).
"Sebenarnya inisiatif untuk membangun pondasi seperti yang disampaikan oleh Presiden Jokowi itu akan dilakukan secara jauh lebih sistematis dan terintegrasi. Jadi kalau beliau menyampaikan bahwa untuk program penanganan kemiskinan yang selama ini menggunakan PKH dan bantuan pangan nontunai maka itu bisa diubah menjadi kartu baru yang bisa meng-cover khusus kebutuhan masyarakat miskin," kata dia saat ditemui di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin (25/2).
Jokowi mensosialisasikan Kartu Indonesia Sehat Foto: Dok. Biro Pers Istana
Untuk anggarannya sendiri, Sri Mulyani menyatakan sudah ada tahun ini. Tapi saat ini masih tersebar di beberapa institusi yang ada pada program sosial lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, kata dia, bantuan sosial untuk PKH tahun ini naik 2 kali lipat dibandingkan 2018. Lalu, bantuan pangan nontunai juga penerimaannya naik menjadi 15 juta orang. Begitu pun dengan program sosial lainnya seperti menambal defisit BPJS Kesehatan tahun ini.
Karena itu, kata Sri Mulyani, sebagai langkah awal, tambahan 3 kartu baru Jokowi akan benar-benar direalisasikan pada 2020 yang mengacu pada evaluasi kinerja tahun ini.
"Anggarannya sendiri sudah ada namun terfragmentasi di berbagai institusi. Nanti berdasarkan evaluasi teharap berbagai macam program dan anggaran ini, bisa dimasukkan di 2020 suatu langkah awal mengenai bagaimana konsep integrasi dan konsolidasi serta membuatnya jauh lebih komprehensif dan akuntabel," jelas dia.
Pada dasarnya, kata dia, program baru Jokowi ini bagus untuk memperkuat sistem pembangunan manusia dengan memberikan bantuan sosial, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, dan bantuan pangan.
ADVERTISEMENT