Sri Mulyani Bekukan Auditor Laporan Keuangan Garuda

28 Juni 2019 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers terkait hasil audit laporan keuangan PT Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers terkait hasil audit laporan keuangan PT Garuda Indonesia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjatuhkan sanksi kepada akuntan publik yang melakukan audit terhadap laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tahun buku 2018. Akuntan publik tersebut adalah Kasner Sirumapea, Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (Member of BDO Internasional).
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Kemenkeu, Hadiyanto mengatakan, membekukan izin Kasner Sirumapea selama setahun. Kasner dinilai melakukan pelanggaran berat yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap opini Laporan Auditor Independen (LAI).
Pesawat Garuda Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Kami dari tim P2PK telah memutuskan untuk memberikan pembekuan izin selama 12 bulan terhadap akuntan publik Kasner Sirumapea," ujar Hadiyanto di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (28/6).
Selanjutnya, Kemenkeu juga menjatuhkan sanksi berupa peringatan tertulis disertai kewajiban untuk melakukan perbaikan terhadap Sistem Pengendalian Mutu KAP dan dilakukan reviu oleh BDO International Limited kepada KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan.
"KAP belum menerapkan Sistem Pengendalian Mutu KAP secara optimal terkait konsultasi dengan pihak eksternal," katanya.
Sebelumnya, dua komisaris Garuda Indonesia yakni Chairal Tanjung dan Dony Oskaria, menganggap laporan keuangan 2018 Garuda Indonesia tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Maka keduanya menolak menandatangani laporan keuangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut mereka, seharusnya Garuda Indonesia mencatatkan rugi senilai USD 244,95 juta di tahun 2018. Namun dalam laporan keuangan malah tercatat sepanjang tahun 2018 perusahaan mencetak laba bersih USD 809,84 ribu, meningkat tajam dari tahun 2017 yang rugi USD 216,58 juta.