Sri Mulyani Berharap Pertumbuhan Ekonomi Melesat Setelah Pemilu

6 Mei 2019 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kinerja APBN 2018 Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Kinerja APBN 2018 Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Pemerintah berharap ekonomi pada kuartal II 2019 bisa tumbuh dengan lebih baik. Ekonomi Indonesia pada kuartal I 2019 tumbuh secara negatif atau minus 0,52 persen, meski secara tahunan (yoy) tumbuh 5,07 persen.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, optimisme kian membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2019 disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya, terlewatinya momen Pemilu yang menimbulkan ketidakpastian.
“Mungkin juga karena penjelasannya kuartal I kemarin banyak yang menjelang Pemilu sehingga juga mempengaruhi dari sisi keputusannya. Kita berharap pada kuartal kedua akan sampai dengan akhir kuartal akan pick up, karena angkanya di sekitar 5 persen bisa lebih tinggi,” katanya ketika ditemui di Kantor Staf Presiden di Jakarta, Senin (6/5).
Sri Mulyani menambahkan, di kuartal II ini konsumsi hingga kondisi pemerintahan bisa kian kondusif. “Growth-nya karena ada akselerasi kemarin belanja untuk sosial, investasi barang kali masih terus kita tingkatkan,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, terkait ekspor tidak dipungkiri masih akan menunjukkan tantangan tak mudah. Pasalnya, nilai ekspor yang negatif bukan hanya karena faktor internal yang bisa dikendalikan, ada juga faktor eksternal yakni kondisi perekonomian global.
“Sedangkan untuk ekspor masih negatif, 2 persen kita akan perhatikan dari sisi faktor yang berasal dari luar," ucapnya.
Untuk menggenjot ekspor, menurut Sri Mulyani, daya saing komoditas ekspor juga harus lebih ditingkatkan.
“Saya sampaikan, apa yang jadi penyebabnya karena faktor eksternal ekspor destinasinya atau yang berasal dari dalam negeri, dari daya kompetisi komoditas atau perekonomian kita. Itu yang perlu kita explore lagi,” pungkasnya.