Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Ini Hanya 5,15%

18 Desember 2017 20:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani di Dialog Perpajakan (Foto:  Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani di Dialog Perpajakan (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun sebesar 5,15%. Angka tersebut sedikit di bawah target dalam APBN-P 2017 yang sebesar 5,2%.
ADVERTISEMENT
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memprediksi ekonomi pada tahun depan akan tumbuh 5,30%. Angka itu juga masih di bawah target dalam APBN 2018 sebesar 5,4%.
“Itu outlook, dua-duanya masih outlook karena kuartal keempat 2017 kan masih belum keluar. Nanti tetap kami lihat. Tentu kami berharap momentum di kuartal III 2017 akan terjaga sehingga bisa mendekati di atas 5,1%,” ujar Sri Mulyani di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Senin (18/12).
Selain itu, dia juga mengatakan, defisit tahun ini akan tetap ada di dalam range sesuai dengan UU APBN-P, yakni antara 2,6% sampai dengan 2,9%.
“Mungkin akan berakhir pada sekitar 2,7%,” katanya.
Sri Mulyani (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, prediksi ekonomi tumbuh 5,15% pada tahun ini didukung oleh perbaikan pertumbuhan ekonomi dunia yang diprediksi sebesar 3,7%. Selain itu, harga komoditas dunia juga mengalami peningkatan pada tahun ini yang kemudian menyebabkan kenaikan ekspor.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, nilai ekspor dan impor November 2017 sendiri masing-masing tercatat sebesar USD 15,28 miliar dan USD 15,15 miliar menjadi nilai bulanan tertinggi sejak Oktober 2014. Sepanjang tahun ini saja, baik nilai ekspor maupun impor hampir selalu lebih tinggi dibanding tahun 2016, kecuali di Juni yang mengalami penurunan.
“Ini tanda ekonomi membaik, tidak ada yang lain,” jelas Darmin.