Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut berbahagia dengan masuknya Christine Lagarde sebagai calon Presiden Bank Sentral Eropa (ECB). Dengan ekspresi wajah senang, Sri Mulyani pun turut memberikan semangatnya kepada Lagarde.
ADVERTISEMENT
"Good luck!" ujar Sri Mulyani di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (3/7).
Secara umum, Sri Mulyani menuturkan, kawasan Eropa masih memiliki tantangan perekonomian. Apalagi pasca-krisis keuangan 2008-2009, saat ini Eropa masih memiliki tantangan memperbaiki pertumbuhan ekonomi.
"Kawasan Eropa masih dalam kawasan yang menantang, jadi jabatan ini yang sangat menantang untuk bisa meningkatkan kinerja perekonomian Eropa menyeluruh," katanya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut juga menjelaskan, jabatan yang diemban Lagarde nantinya penuh tantangan. Sehingga masih banyak pekerjaan rumah bagi Lagarde.
"Mereka juga perlu untuk memperbaiki dari sisi growth, dari sisi kemampuan bisa menjaga momentum sesudah krisis 2008-2009. Banyak yang harus dilakukan," jelasnya.
Christine Lagarde dicalonkan sebagai Presiden Bank Sentral Eropa (ECB). Untuk itu, dia pun memutuskan untuk melepas jabatannya saat ini sebagai orang nomor satu di IMF.
ADVERTISEMENT
“Saya merasa terhormat telah dinominasikan untuk Kepresidenan Bank Sentral Eropa. Mengingat hal ini, dan dalam konsultasi dengan Komite Etika Dewan Eksekutif IMF, saya telah memutuskan untuk sementara waktu melepaskan tanggung jawab saya sebagai Direktur Pelaksana IMF selama periode pencalonan," ujar Lagarde dalam keterangan resmi IMF.
Lagarde yang merupakan kebangsaan Prancis, akan menjadi wanita pertama yang memimpin ECB. Dia akan menggantikan Mario Draghi, yang masa jabatannya delapan tahun berakhir pada 31 Oktober.
Nominasi Lagarde adalah bagian dari perjanjian para pemimpin Uni Eropa (UE) tentang kepemimpinan masa depan lembaga-lembaga Uni Eropa. Hal ini juga termasuk mengusulkan Menteri Pertahanan wanita Jerman Ursula von der Leyen menjadi Presiden Komisi Eropa berikutnya.
Pada 5 Juli 2011, Lagarde menjadi Direktur Pelaksana IMF ke-11 dan wanita pertama yang memegang posisi itu. Dia terpilih untuk masa jabatan lima tahun kedua sebagai direktur pelaksana IMF yang dimulai pada 5 Juli 2016.
ADVERTISEMENT
Lagarde yang mengawali kariernya sebagai pengacara sebelumnya mencatatkan sejarah sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai direktur konsultan hukum internasional Baker & McKenzie pada tahun 1999 sampai 2004 sebelum kemudian memegang jabatan sebagai Menteri Ekonomi, Keuangan dan Pekerjaan, Menteri Pertanian dan Perikanan, hingga Menteri Perdagangan Prancis.