Strategi Alibaba Kembangkan e-Commerce di Indonesia

12 November 2018 12:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Executive Vice Chairman of Alibaba Group, Joseph C Tsai di Shanghai.  (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Executive Vice Chairman of Alibaba Group, Joseph C Tsai di Shanghai. (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Alibaba Group menilai Indonesia merupakan salah satu pasar yang memberikan kejutan positif di e-commerce. Bahkan, secara keseluruhan industri e-commerce di Indonesia bisa menghasilkan total transaksi atau gross merchandise volume hingga USD 28 miliar.
ADVERTISEMENT
Executive Vice Chairman of Alibaba Group, Joseph C Tsai, mengatakan pasar e-commerce di Indonesia telah mengalami transformasi yang cukup menarik. Jika awalnya media sosial menjadi platform untuk mendorong e-commerce, kini perannya sudah mulai memudar.
"Ini disebabkan karena beberapa platform e-commerce telah semakin aktif di media sosial. Sebagai contohnya Tokopedia, salah satu portofolio investasi kita," kata Joe --panggilan Joseph-- di Shanghai, Minggu (11/11) dini hari waktu setempat.
Menurut dia, dengan pergerakan yang pesat seperti di pasar Indonesia, ada strategi yang diterapkan lebih berbeda dari negara lain. Misalnya dengan menjalin beberapa kemitraan dan membangun aliansi dengan berbagai pihak.
"Kami sekarang memiliki Lazada yang kuat dalam bisnis B2C (bisnis-ke-konsumen), termasuk dukungan logistiknya. Namun, di bisnis C2C (konsumen-ke-konsumen), kami bekerja sama dengan Tokopedia," katanya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk platform e-money, Alipay, Joe menyebut pihaknya telah meluncurkan e-wallet bernama DANA. Program tersebut akan kerja sama dengan bank-bank besar di Indonesia.
"Sehingga dengan bekerja sama dengan mereka, Alipay dapat merangkul para peggunanya di Indonesia," pungkasnya.