Strategi Mentan Dorong Ekspor: Urus Izin Maksimal 3 Jam

6 September 2018 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman melepas ekspor 9000 ton manggis dan 17 ribu ekor bibit ayam petelur dari Bali ke China dan Timor Leste, di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis (06/09/2018). (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman melepas ekspor 9000 ton manggis dan 17 ribu ekor bibit ayam petelur dari Bali ke China dan Timor Leste, di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis (06/09/2018). (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebanyak 9.000 ton buah manggis dari kelompok tani Desa Pupuan, Tabanan, Bali, diekspor siang ini. Tujuannya adalah China lewat Cargo Ekspor Internasional Bandara Ngurah Rai, Kamis (6/9).
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menyaksikan langsung kegiatan ekspor tersebut mengaku bangga. Dia bilang realisasi ekspor manggis Indonesia ke China periode Januari-Juni 2018 sudah mencapai 17 ribu ton dari total ekspor manggis Indonesia sebesar 29 ribu ton. Diprediksi hingga akhir 2018, jumlah manggis yang diekspor bisa naik menjadi 60 ribu ton atau naik 600 persen dibandingkan capaian 2017.
"Di saat rupiah melemah, kita dorong ekspor. Tahun lalu ekspor naik 24 persen dan tahun ini mudah-mudahan lebih tinggi kenaikannya," kata Amran di lokasi, Kamis (6/9).
Tak hanya manggis, bibit ayam petelur pun diekspor yaitu sebanyak 17 ribu ekor atau senilai USD 9.435. Tujuannya adalah ke Timor Leste. Pengiriman dilakukan secara bertahap dengan target 32 ribu ekor hingga akhir September 2018.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada pertengahan 2018 lalu, Indonesia juga berhasil mengekspor 10.000 ekor bibit ayam pedaging (DOC FS Broiler) ke Timor Leste. Ekspor tersebut ditargetkan bisa mencapai 97.500 ekor dengan nilai USD 52.650 sampai Desember 2018 nanti.
Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman melepas ekspor 9000 ton manggis dan 17 ribu ekor bibit ayam petelur dari Bali ke China dan Timor Leste, di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis (06/09/2018). (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman melepas ekspor 9000 ton manggis dan 17 ribu ekor bibit ayam petelur dari Bali ke China dan Timor Leste, di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis (06/09/2018). (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
"Ayam dan manggis cetak dolar. Untuk ayam ini 32 ribu ekor. Tahun depan naik 4 kali lipatnya. Ini menunjukkan ada gerakan cetak dolar dari Bali," tambahnya.
Ia menegaskan Kementerian Pertanian akan mendorong kemudahan izin ekspor kepada para eksportir khususnya di bidang pangan. Yang dulu bisa memakan waktu hingga satu bulan, sekarang maksimal hanya dibatasi 3 jam sudah selesai.
"Kita harus mendorong ekspor. Yang dulu izin ekspor 1 bulan, sekarang maksimal 3 jam. Kami minta Kementerian Pertanian, kalau perlu antarkan izinnya. Kita ini pelayan rakyat. Sekarang dari Bali, tapi untuk mencapai target kami dari seluruh Indonesia kita dorong," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Selain China, tujuan negara ekspor manggis Indonesia di antaranya adalah ke Thailand, Australia, New Zealand, Malaysia, Vietnam, Uni Emirat Arab, Prancis, Belanda, Saudi Arabia, Oman, Qatar, Hong Kong, Kamboja, Kuwait, Bahrain, Italia, Singapura, Swiss, Spanyol, Kanada, Jerman, Inggris dan Timor Leste.
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia, Peraphon Prayooravong menyampaikan bahwa untuk tahun 2018 target ekspor keseluruhan sebanyak 120 ribu ekor bibit ayam petelur yang akan diekspor ke Timor Leste.
Ke depannya, Ia juga sedang menjajaki negara lain untuk target ekspor. Antara lain Papua Nugini, Filipina, Malaysia dan Brunei Darussalam.
"Ini mulai tahun ini. Nilai ekspornya USD 0,56 kali 32 ribu ekor. Kalau untuk tahun ini 120 ribu ekor. Tahun depan Timor Leste sudah meminta 100 ribu ekor lagi," tuturnya.
ADVERTISEMENT