Summer di China, Pekerja Lapangan Terima Tunjangan ‘Kepanasan’

21 Juni 2018 10:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja sektor konstruksi di China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja sektor konstruksi di China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
China saat ini memasuki musim panas (summer). Musim panas dimulai sejak Mei-September tahun ini. Sebagai negara dengan empat musim, aktivitas di luar ruangan menjadi sangat panas dan kurang nyaman selama musim summer. Alhasil, warga asing dan lokal di China memilih beraktivitas di dalam ruangan yang ada pendingin udara.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi ini, Pemerintah China mengatur pemberian insentif bagi pekerja selama musim summer. Perusahaan dan majikan di Negeri Tirai Bambu diwajibkan memberikan tunjangan ‘kepanasan’ atau hot weather stipend bagi karyawan yang bekerja di dalam dan luar ruangan dengan suhu tertentu. Menurut situs berita lokal Kota Xiamen di China, pekerja di lapangan wajib memperoleh insentif bila suhu udara melampaui 35 derajat celcius dan pekerja di dalam ruangan akan menerima tunjangan tambahan bila temperatur di atas 33 derajat celcius.
Pekerja lapangan peroleh tunjangan 'kepanasan'. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja lapangan peroleh tunjangan 'kepanasan'. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Besaran dan skema pemberian tunjangan tambahan ini, seperti dirilis Whatsonxiamen, berbeda-beda untuk setiap kota di China. Ada insentif per hari dan ada pula diakumulasikan per bulan.
Di Kota Xiamen dan kota lainnya di Provinsi Fujian, insentif diberikan setiap bulan sebesar RMB 200 atau setara Rp 400.000 per pekerja (RMB 1 = Rp 2.000). Tunjangan ‘kepanasan’ ini akan dimasukkan ke dalam gaji. Insentif tambahan tertinggi berada di Provinsi Jiangsu sebesar RMB 300 per bulan.
ADVERTISEMENT
Bila perusahaan dan majikan tak mematuhi regulasi ini, Pemerintah China seperti Pemerintah Kota Xiamen membuka layanan pengaduan.
Ren, pekerja kantoran di Kota Beijing kepada kumparan mengaku, aturan berupa tunjangan ‘kepanasan’ umumnya hanya berlaku untuk karyawan di sektor konstruksi. Mereka, lanjut Ren, mayoritas bekerja di lapangan.
Aktivitas pekerja lapangan selama Summer. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas pekerja lapangan selama Summer. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
“Kebijakan ini umumnya berlaku untuk pekerja di sektor konstruksi. Biasanya perusahaan besar sangat mematuhi aturan ini,” ungkap Ren kepada kontributor kumparan di China, Kamis (21/6).
Sementara Tirta, WNI yang bekerja di Provinsi Fujian, mengaku kantornya tak memberikan tunjangan ‘kepanasan’ selama summer karena dirinya bekerja di dalam ruangan.
“Saya bekerja di dalam ruangan ber-AC jadi enggak dapat tunjangan kepanasan,” ungkap Tirta.