Susi Ajak Delegasi Our Ocean Conference Ikut Gerakan Menghadap ke Laut

17 Oktober 2018 15:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Our Ocean Conference 2018. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Our Ocean Conference 2018. (Foto: Elsa Toruan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia akan menjadi tuan rumah pada perhelatan konferensi laut atau Our Ocean Conference (OOC) 2018 pada 29 hingga 30 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali. Banyak persiapan yang dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, salah satunya dengan mengadakan gerakan menghadap laut.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukannya sebagai bentuk ajakan bersama untuk menyadari banyaknya sampah plastik yang ada di Laut Indonesia. Untuk itu, Susi mengajak semua pihak kembali mensukseskan kegiatan menghadap laut ini lagi.
“Sampah plastik adalah masalah endemik dan sistemik yang ada di laut kita. Sebab, kita terus memproduksi sampah plastik baru,” katanya saat ditemui di Gedung KKP, Jakarta, Rabu (17/10).
Nantinya, polusi atau pencemaran laut juga turut dibahas dalam pertemuan Our Ocean Conference 2018 nanti. Karenanya, Susi berencana untuk mengadakan gerakan menghadap laut kembali pada tanggal 28 Oktober 2018, tepat satu hari sebelum gelaran OOC 2018.
Menteri KKP Susi Pudjiastuti (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri KKP Susi Pudjiastuti (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
‘Kita akan ajak semua masyarakat, di seluruh Indonesia. Konsepnya sama seperti kemarin juga, kita akan mengutip sampah di laut terdekat dari lokasi. Hanya saja, soal lokasi dan titik, masih akan dipertimbangkan ada dimana saja,” tambahnya lagi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, gerakan yang sama juga telah dilakukan oleh Susi saat perayaan Hari Kemerdekaan RI pada Minggu (19/08) lalu. Gerakan ini dilakukan di lebih dari 73 titik yang ada di seluruh Indonesia, sementara di Jakarta sendiri berlokasi di Ancol.
“Dari gerakan menghadap laut yang kemarin saja itu kita kumpulkan sekitar 360 ribu ton sampah plastik. Ini penting karena ke depan, kita bukan lagi menghadapi perang politik atau partai, tetapi perang food resources, water recources, dan juga ocean recources,” tutupnya.