Susi: RI Katanya Bangsa Besar, Tapi Buang Sampah Plastik Nomor 2 Dunia

21 Juli 2019 10:43 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti ikut berpartisipasi dalam Pawai Bebas Plastik di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/7). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti ikut berpartisipasi dalam Pawai Bebas Plastik di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/7). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hadir dalam aksi pawai bebas sampah plastik di area CFD Bundaran HI hingga Taman Aspirasi, Monas, Jakarta, Minggu (21/7).
ADVERTISEMENT
Ia langsung bergabung dengan sejumlah relawan dan aktivis lainnya menuju Taman Aspirasi. Susi juga terlihat membentangkan spanduk bertuliskan ‘Tolak Plastik Sekali Pakai’.
Dalam kesempatan ini, Susi menyoroti masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan tak menggunakan plastik sekali pakai. Bahkan Indonesia tercatat sebagai negara penyumbang sampah plastik nomor 2 dunia setelah China.
“Indonesia katanya bangsa besar, eh buang sampah (plastik) nomor 2 di dunia,” katanya.
Aksi tolak plastik sekali pakai di pelabuhan Sunda kelapa, Jakarta, Sabtu (20/7). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Susi mengajak semua pihak untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Beberapa contoh plastik sekali pakai adalah kantong plastik dan sedotan.
“Kalau kita tidak kurangi pemakaian plastik sekali pakai maka akan menghancurkan laut. Nah sekarang pemerintah Bali, Banjarmasin sudah melarang plastik sekali pakai,” imbuhnya.
Suasan Pawai Bebas Plastik di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/7). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Vokalis Slank, Kaka, juga ikut mengkampanyekan pengurangan sampah plastik dalam acara ini. Ia berharap, melalui musik masyarakat tergugah mengurangi penggunaan plastik di kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
“Musik itu dipercaya untuk bisa mengumpulkan orang, untuk berkumpul satu ide. Kehadiran gue adalah supaya kampanye ini bisa menjadi lebih besar lagi,” katanya.
Sejumlah organisasi yang bergerak di bidang lingkungan hidup, di antaranya Pandu Laut Nusantara, EcoNusa, Walhi, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, serta Greenpeace Indonesia berkolaborasi merangkai sampah plastik menjadi monster plastik. Monster plastik itu berupa rangka berbentuk ikan jenis anglerfish yang ukurannya sebesar mobil sampah.