Susi: Sampah Plastik di Laut Sama Bahayanya dengan Kapal Pencuri Ikan!

10 Juli 2018 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar Silaturahmi dan sarasehan gerakan Harmoni Laut bersama kurang lebih 200 perwakilan penjaga laut termasuk komunitas pencinta Iaut yang tergabung dalam Pandu Laut Nusantara.
ADVERTISEMENT
Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengharapkan seluruh anggota Pandu Laut Nusantara secara kolaboratif mengupayakan perlindungan terhadap Iaut. Tujuannya untuk kemaslahatan umat manusia di masa kini dan masa yang akan datang.
"Mengamankan Iaut Indonesia dari perusak dan pencuri ikan tidak berhenti pada penenggalaman kapal ikan ilegal. KKP berkomitmen melanjutkan bersama komunitas-komunitas pecinta Iaut Nusantara berkerja bersama memanfaatkan kekayaan dan keindahan Iaut Indonesia terutama dalam sektor pariwisata bahari," kata Susi di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Selasa (10/7).
Dalam kesempatan tersebut, Susi mengajak komunitas pecinta Iaut nusantara serta masyarakat Indonesia turut melestarikan Iaut Indonesia dan bersama secara bijaksana memanfaatkan potensi laut. Termasuk salah satunya menjaga kebersihan laut. Menurut Susi, sampah-sampah yang ada di laut sama berbahayanya dengan kapal pencuri ikan.
ADVERTISEMENT
"Kapal pencuri ikan bukanlah satu-satunya ancaman bagi sumber daya Iaut Indonesia. Sampah plastik telah menjadi salah satu ancaman utama Iaut Indonesia dan dunia. Sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk memastikan sampah plastik tidak berakhir di Iaut karna tidak hanya mengotori Iaut, sampah plastik juga mengancam kesehatan manusia," kata dia.
Susi menjelaskan bahwa sampah plastik berpotensi dikonsumsi oleh ikan sehingga akan membahayakan ikan dan manusia yang mengkonsumsinya. Menurut Susi, pariwisata merupakan salah satu sektor utama penopang pembangunan ekonomi Indonesia dan wisata bahari memberikan kontribusi signifikan dalam membangun sektor ini.
Acara ini juga dihadiri oleh asosiasi penyelam, pengelola usaha wisata bahari, pengelola kapal wisata bahari, kelompok pecinta lingkungan, mahasiswa pecinta lingkungan. Termasuk musisi Kaka dan Ridho Slank serta penyanyi Marcel.
ADVERTISEMENT