Tahun Ini, BTN Salurkan 5.000 Kredit Rumah Sampai ke Tukang Bakso

3 Februari 2018 14:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut BTN Maryono di Zurich.  (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut BTN Maryono di Zurich. (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan menyalurkan 5.000 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Mikro di tahun 2018 ini. KPR Mikro sendiri merupakan produk BTN untuk menjawab kebutuhan pembiayaan perumahan bagi pekerja di sektor informal.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, KPR Mikro merupakan produk BTN yang diluncurkan pada tahun lalu. Di tahun ini, pelaksanaan penyaluran 5.000 KPR Mikro masih berupa pilot project sebelum nantinya kuota penyaluran diperbanyak.
“KPR Mikro itu sebenarnya KPR untuk pekerja informal. KPR Mikro dilaunching setahun yang lalu, di awal kami berikan KPR Mikro untuk penjual bakso dan bakmi di Semarang,” ujarnya di sela-sela Indonesia Properti Expo 2018, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/2).
Bank BTN (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bank BTN (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Dia pun mengungkapkan pada tahun ini, KPR Mikro akan disalurkan kepada tukang cukur rambut di Garut Jawa Barat, buruh informal di Kendal Jawa Tengah, penjual bakso di Semarang Jawa Tengah, serta untuk nelayan di Jember Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
“Dengan adanya KPR Mikro, Bank BTN membuka ruang bagi pekerja informal dalam memperoleh akses pembiayaan perumahan. Pendanaan KPR Mikro ini murni dari Bank BTN,” ucapnya.
Untuk memperoleh KPR Mikro, menurut Maryono, pekerja informal harus terlebih dahulu memiliki produk tabungan dari Bank BTN, yakni Tabungan Cermat dengan setoran minimal Rp 10.000. Setelah 3 bulan menabung, pekerja informal baru bisa mengajukan permohonan KPR Mikro.
“Untuk pembelian rumah pertama, Bank BTN menerapkan uang muka hanya 1%. Jangka waktu kredit bisa sampai dengan 10 tahun,” jelas Maryono.