Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Dipatok Rp 900 per Km

5 April 2019 12:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan ketika. meresmikan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar di Gerbang Tol Natar, Lampung Selatan, Lampung. Foto: Antara/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan ketika. meresmikan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar di Gerbang Tol Natar, Lampung Selatan, Lampung. Foto: Antara/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menetapkan tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung sepanjang 126,9 kilometer (km) yang diresmikan 8 Maret 2019.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit, kebijakan tarif itu telah tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) PUPR Nomor 305/KPTS/M Tahun 2019.
"SK (Surat Keputusan) tarif itu ada di Kepmen PUPR Nomor 305 Tahun 2019. Sekitar Rp 900 per km," katanya saat ditemui di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (5/4).
Berdasarkan beleid itu, tarif yang ditetapkan untuk melintasi ruas tol itu dari Pelabuhan Bakauheni ke Terbanggi Besar untuk golongan I atau kendaraan pribadi ditetapkan Rp 112.500.
Sejumlah kendaraan melaju saat hari pertama pengoperasian Tol Bakauheni-Terbanggibesar di Kota Baru, Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (22/12/2018). Foto: ANTARA FOTO/Ardiansyah
Sementara untuk golongan II ditetapkan Rp 168.500, golongan III ditetapkan sebesar Rp 168.500, Golongan IV sebesar Rp 224.500, serta Golongan V atau truk dengan 5 gandar ditetapkan Rp 224.500.
"Per kilometernya ini di bawah seribu, 126,9 km itu ditetapkan Rp 112.500. Untuk capping tol dibangun di atas 2015 kan tarifnya seharusnya Rp 1.000 per km," beber Danang.
ADVERTISEMENT
Meski tarif telah ditetapkan, menurut dia, pemberlakuannya tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Sebab Hutama Karya selaku operator akan melakukan sosialisasi dulu karena masyarakat belum familiar dengan tol.
"Sumatera ini belum ada pengalaman pakai jalan tol, sehingga kita harapkan Hutama Karya melakukan sosialisasi lebih lama. Mereka belum akan memberlakukan tarif," jelasnya.