Tarif Tol RI Disebut Termahal se-Asia Tenggara, Ini Kata Kemenhub

8 Februari 2019 18:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan Tol Trans Jawa Foto: Soejono Saragih/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Tol Trans Jawa Foto: Soejono Saragih/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengkritik tarif tol di Indonesia yang dinilai paling mahal di se-Asia Tenggara. Rata-rata biaya pembangunan tol 2 lajur di Indonesia mencapai Rp 100 miliar per kilometer (km), 3 kali lebih mahal dari rata-rata di Thailand. Mahalnya biaya pembangunan itu berimbas pada tarif tol. Rata-rata tarif tol di Indonesia mencapai Rp 1.300 per km, paling mahal di kawasan Asia Tenggara. Sebagai pembanding, tarif tol di Malaysia Rp 492 per km, Thailand Rp 440 per km, Singapura Rp 778 per km, Vietnam Rp 1.200 per km, Filipina Rp 1.050 per km.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi meminta agar tarif tol di Indonesia tidak dibandingkandengan negara lain. Menurutnya, tarif tol sudah dipikirkan betul oleh berbagai pihak. "Semua yang dibuat pemerintah enggak ada yang bagus, kalau menurut saya indikator tarif itu sudah diperhitungkan matang-matang oleh Kementerian PUPR dan Jasa Marga. Mereka pasti sudah mempertimbangkan dari berbagai aspek," katanya saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (8/1). Sementara itu, pengamat transportasi dari Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, mengatakan tidak seharusnya tarif tol dibandingkan dengan negara lain. Hal ini karena tiap negara punya kebutuhannya, strategi, termasuk harga yang juga berbeda. "Jangan disamain dengan negara lain lah, kalau dibuat murah apa bedanya dengan jalan yang reguler," ujarnya.
ADVERTISEMENT