Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Teka-teki soal lokasi ibu kota baru Indonesia belum terjawab. Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil, sempat menyatakan bahwa Kalimantan Timur telah dipilih menjadi lokasi untuk pemindahan ibu kota .
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini dia sampaikan usai rapat Rancangan Undang-Undang Pertanahan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (22/8).
"Sudah diputuskan Kalimantan Timur, tapi lokasi spesifiknya belum," kata Sofyan.
Di hari yang sama saat menggelar konferensi pers di Istana Bogor, Jokowi mengatakan lokasi ibu kota baru masih dalam kajian. Ia mengaku akan mengumumkan di waktu yang tepat.
"Akan kita umumkan pada waktunya, masih nunggu kajian. Tinggal satu, dua kajian, belum disampaikan kepada saya," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/8).
Jokowi bahkan menegaskan kembali jawaban serupa saat awak media berusaha mengkonfirmasi. "Masih tunggu satu, dua kajian," ujarnya.
Keesokan harinya, Sofyan Djalil mengklarifikasi pernyataanya soal pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, pemerintah saat ini masih menunggu dua kajian lagi dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebelum memutuskan secara final dimana lokasi ibu kota baru. Namun calon terkuatnya di Kaltim.
"Enggak, itu alternatif. Itu saya koreksi. Belum diputuskan, saya mengutip saja kemarin itu di (Kaltim). Tapi alternatif terkuatnya memang di Kaltim," tuturnya di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Jumat (23/8).
Sofyan melanjutkan, setelah dua studi tersebut disampaikan ke Presiden Jokowi oleh Bappenas, maka Jokowi akan mengumumkan lokasi pasti dari ibu kota baru ke depannya.
"Iya, masih ada dua studi lagi. Itu dikerjakan Bappenas. Pak Presiden nanti umumkan setelah lengkap dua kajian itu dari Bappenas," ujarnya.
Adapun untuk pembangunan tahap pertama ibu kota baru ini, pemerintah nantinya membutuhkan sekitar 3.000 hektare (Ha) lahan guna menyelesaikan pembangunan sesi pertamanya di daerah Kalimantan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tahap I memang 3.000, lokasi pastinya belum diputuskan nanti dilihat potensinya dimana," tegas dia.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan juga menyebut hal yang sama. Lokasi ibu kota baru masih dikaji. “Belum diputusin, memang ada pilihannya tapi itu kan pilihan-pilihan,” tutupnya.