Tertekan Biaya Avtur dan Sewa Pesawat, AirAsia Indonesia Rugi Rp 639 M

5 November 2018 15:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat AirAsia X Airbus A340 (Foto: REUTERS/Charles Platiau)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat AirAsia X Airbus A340 (Foto: REUTERS/Charles Platiau)
ADVERTISEMENT
PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) mengalami tekanan dalam kinerja keuangannya. Maskapai yang bermarkas di Malaysia tersebut menderita kerugian di periode 30 September 2018.
ADVERTISEMENT
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (5/11), perusahaan yang digawangi Tony Fernandes itu menderita rugi Rp 639,162 miliar di kuartal III 2018. Rugi itu membengkak 45 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 440,497 miliar.
Kerugian ini disebabkan tingginya beban usaha. Beban di pos bahan bakar naik dari Rp 902,122 miliar menjadi Rp 1,221 triliun di kuartal III 2018. Sementara beban sewa pesawat juga naik menjadi Rp 488,322 miliar dari sebelumnya Rp 432,660 miliar. Beban perbaikan dan perawatan pesawat juga membengkak dari Rp 421,007 miliar menjadi Rp 463,882 miliar.
Di sisi lain, beban pelayanan pesawat dan penerbangan juga ikut naik menjadi Rp 483,552 miliar dari sebelumnya Rp 447,749 miliar. Beban pemasaran juga membengkak dari Rp 181,803 miliar menjadi Rp 235,558 miliar.
ADVERTISEMENT
Mesin pesawat Airasia (Foto: Reuters/Darren England)
zoom-in-whitePerbesar
Mesin pesawat Airasia (Foto: Reuters/Darren England)
Sehingga dengan peningkatan berbagai beban usaha tersebut, perseroan menanggung rugi usaha sebesar Rp 757,991 miliar di kuartal III 2018. Padahal, di periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan masih mencatat laba usaha sebesar Rp 349,771 miliar.
Meski demikian, perseroan masih mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,903 triliun di kuartal III 2018, turun 1,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,944 triliun.
Total aset perseroan hingga 30 September 2018 tercatat Rp 3,425 triliun dengan total liabilitas mencapai Rp 4,023 triliun dan total ekuitas minus Rp 598,232 miliar.
Hingga pukul 15.42 waktu JATS, saham CMPP naik 4 poin (1,89 persen) ke Rp 216.