Daya Beli Masyarakat RI Tumbuh 5,14 Persen, Tertinggi di Era Jokowi

6 Agustus 2018 14:31 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BPS konpers pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018, Senin (6/8). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
BPS konpers pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018, Senin (6/8). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2018 sebesar 5,27 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,01 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2018 ini tertinggi sejak kuartal II 2014 yakni 5,01 persen (yoy).
Naiknya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia ini, salah satunya didorong oleh konsumsi masyarakat yang masuk ke dalam perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB).
Konsumsi rumah tangga, selama kuartal II 2018 berkontribusi 55,3 persen terhadap total PDB yang senilai Rp 3.683,9 triliun. Persentase ini naik sebesar 5,14 persen (yoy). Angka ini merupakan yang tertinggi sejak awal periode pemerintahan Presiden Jokowi, di mana pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2014 mencapai 5,12 persen (yoy). Presiden Jokowi dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2014 atau kuartal III 2014.
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada kuartal II 2018 ini, laju konsumsi rumah tangga yang tinggi ini memang didorong dari musim panen yang bergeser ke April, faktor musiman puasa dan Lebaran, penyaluran Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), maupun Bantuan Sosial (Bansos) dari pemerintah.
PNS Balkot DKI Jakarta (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PNS Balkot DKI Jakarta (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"Karena kan memang ada momen puasa, Lebaran, THR, bantuan sosial dari pemerintah juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi dan konsumsi rumah tangga," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (6/8).
Namun demikian, Suhariyanto menjelaskan, pada kuartal selanjutnya di tahun ini menjadi tantangan bagi laju konsumsi rumah tangga.
“Kecuali di kuartal IV 2018, karena ada libur panjang dan persiapan menjelang Natal dan Tahun Baru 2019. Kemudian belanja pemerintah harus terus digalakkan, jangan numpuk di kuartal IV,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Berikut data pertumbuhan konsumsi rumah tangga per kuartal III sejak 2014:
2018
Kuartal I: 4,95 persen
Kuartal II: 5,14 persen
2017
Kuartal I: 4,94 persen
Kuartal II: 4,95 persen
Kuartal III: 4,93 persen
Kuartal IV: 4,97 persen
2016
Kuartal I: 4,95 persen
Kuartal II: 5,07 persen
Kuartal III: 5,01 pereen
Kuartal IV: 4,99 persen
2015
Kuartal I 2015: 4,99 persen
Kuartal II 2015: 4,97 persen
Kuartal III 2015: 4,96 persen
Kuartal IV 2015: 4,92 persen
2014
Kuartal III 2014: 5,12 persen
Kuartal IV 2014: 5,08 persen