Tingkatkan Kualitas Regulasi Ekonomi, RI Gandeng Inggris

12 Juni 2019 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemerintah RI-Inggris di Kemenko Perekonomian melakukan penandatanganan dokumen kerjasama di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (12/6). Foto: Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemerintah RI-Inggris di Kemenko Perekonomian melakukan penandatanganan dokumen kerjasama di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (12/6). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia dan Inggris menjalin kerja sama regulatory reform (peningkatan regulasi) di bidang ekonomi Rabu (12/6). Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik melakukan penandatanganan dokumen di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Susiwijono menjelaskan kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas regulasi ekonomi Indonesia. Salah satunya dengan mempercepat regulasi investasi bagi kedua negara.
“Pak Darmin meminta kami untuk mempercepat akselerasi terutama OSS (Online Single Submission) seperti yang sudah kami terapkan sebelumnya. Kita akan mendorong peningkatan investasi dan ekspor,” katanya saat sambutan.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono saat melakukan penandatanganan dokumen di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat. Foto: Abdul Latif/kumparan
Kerja sama ini juga diharapkan mampu memberikan masukan-masukan kepada kedua negara untuk terus meningkatkan dan memperbaiki regulasi ekonomi yang selama ini sudah berjalan. Termasuk iklim bisnis di Indonesia yang dinilai perlu terus ditingkatkan.
Selain itu, Susiwijono menambahkan beberapa fokus lainnya dari kerja sama ini yaitu untuk dapat mencapai tujuan kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia, seperti pengendalian impor dan mendorong sektor jasa yang menghasilkan devisa.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Moazzam Malik yakin kerja sama ini akan mampu meningkatkan perekonomian Indonesia. Menurutnya sebuah negara berkembang memang membutuhkan banyak aliran modal untuk dapat terus berkembang.
“Saya kira, Indonesia membutuhkan aliran modal (asing) untuk dapat meningkatkan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan dan investasi,” ujarnya.