Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tips Investasi untuk Pemula di Kalangan Milenial
8 Agustus 2018 7:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Investasi kian menarik dijadikan harapan bagi kestabilan keuangan di masa mendatang, tak terkecuali bagi para milenial. Apalagi seiring dengan perkembangan teknologi finansial (fintech), peluang untuk berinvestasi pun semakin terbuka lebar dan beragam.
ADVERTISEMENT
Meski di tengah segala kemudahan, memilih instrumen investasi pun tak boleh sembarangan dan tetap perlu waspada. Utamanya, bagi para milenial sebagai investor pemula yang sekadar penasaran atau ingin mencoba. Maka, perlu hati-hati.
"Hal yang penting, pertama tentu banyak cari tahu tentang informasi investasi dan perlu melek teknologi," ujar Sondang ketika ditemui kumparan di Multivision Tower, Jakarta, Selasa (7/8).
Sondang lantas merinci hal yang perlu diperhatikan sebelum milenial terjun ke investasi. Mulai dari memilih jenis investasi dari jangka waktu, pemahaman risiko, hingga mengenali ciri-ciri investasi ilegal. Di antaranya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Pilih Investasi Sesuai Kebutuhan
Milenial perlu menentukan pilihan investasi yang sesuai dengan kebutuhan. Hal itu bisa dilihat dari jangka waktu pengambilan hasil investasi.
"Jika ingin yang berjangka pendek yaitu 1 tahun, maka bisa memilih deposito, repo, dan surat utang jangka pendek," tutur Sondang.
Sondang melanjutkan, jika milenial ingin berinvestasi jangka menengah atau kurun waktu 1-5 tahun maka bisa memilih obligasi ritel (ORI), Surat Utang Negara (SUN), dan reksa dana.
Sementara itu, untuk investasi jangka panjang atau lebih dari lima tahun, maka Sondang menyarankan agar memilih bentuk saham, reksa dana, unit link, dan emas.
"Jadi, jangan investasi emas, tapi pengennya 1 tahun sudah kelihatan hasilnya," tandasnya.
Pahami Risiko Investasi
Hal yang tak kalah penting diperhatikan ialah risiko investasi. Milenial perlu memahaminya sesuai dengan kemampuan managemen risiko pada diri masing-masing.
ADVERTISEMENT
Sondang menyebut, setidaknya ada tiga bentuk risiko investasi yaitu konservatif yang menghindari risiko tinggi, moderat yang yang masih tolerir terhadap penurunan nilai investasi, hingga agresif yang tidak takut mengambil risiko tinggi dan optimistis bisa berhasil.
Hindari Investasi Ilegal
Siapa yang tak suka iming-iming investasi dengan hasil yang menjanjikan? Hati-hati, investor pemula jangan terburu tergiur hingga lalai terhadap investasi ilegal atau bodong.
Maka dari itu, Sondang mengimbau agar tetap waspada dengan mengenali ciri-ciri investasi ilegal. Di antaranya, mengimingi high rate of return, jaminan free risk, penyalahgunaan testimoni pemuka agama atau pejabat publik untuk endorsement, janji penarikan dana easy dan fleksibel, jaminan buy back guarantee, janji aset yang diinvestasikan aman, perekrutan konsumen baru sama dengan bonus dan cashback besar.
ADVERTISEMENT
"Selalu perhatikan, apakah ada regulator yang mengawasi atau tidak,” tutupnya.