Tips Pekerjaan untuk Warga Kaltim di Awal Pemindahan Ibu Kota

27 Agustus 2019 8:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah tradisional dayak di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Rumah tradisional dayak di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memilih Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, sebagai lokasi ibu kota baru menggantikan Jakarta. Jakarta dirasa sudah terlalu berat menanggung beban sebagai pusat pemerintahan dan bisnis.
ADVERTISEMENT
Pemindahan ibu kota tidak hanya diharapkan wilayah Kaltim menjadi ramai penduduknya, namun juga pemindahan itu harus bisa dimanfaatkan untuk masyarakat asal Kaltim mendapatkan pekerjaan baru. Bagaimana tips pekerjan yang bisa dimanfaatkan?
Head of Expertise Group Finance PPM Manajemen Yanuar Andrianto mengatakan, pembangunan infrastruktur menjadi keharusan di Penajam Paser Utara dan Kukar. Sehingga masyarakat lokal diharapkan bisa memanfaatkan peluang tersebut.
“Peluang bisa menjadi pekerja harian lepas yang awalnya jadi pertambangan atau karet mungkin bisa jadi tenaga kerja di infrastruktur mungkin,” kata Yanuar saat dihubungi kumparan, Selasa (27/8).
Yanuar juga melihat potensi masyarakat luar Kaltim yang pindah ke Penajam Paser Utara dan Kukar. Sehingga ia menuturkan, masyarakat Kaltim bisa menangkap peluang itu dengan berdagang.
ADVERTISEMENT
“Mulai berdagang, ada potensi bisa berdagang. Banyaknya orang datang ke suatu kota yang dulu dianggap sepi mungkin bisa menstimulus, belum sampai bisnis tapi berdagang dulu,” ujar Yanuar.
Penumpang KM Dharma Ferry VII asal Balikpapan, Kalimantan Timur, tiba di Dermaga Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/5/). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Yanuar menjelaskan, pekerjaan itu bisa didapatkan oleh masyarakat yang belum berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi. Bagi yang sudah lama lulus kuliah, Yanuar merasa mereka telah mempunyai pilihan pekerjaan matang tanpa harus menunggu pemindahan ibu kota.
Untuk itu, Yanuar menginginkan masyarakat asli Kaltim yang belum berpendidikan tinggi bisa meningkatkan kemampuannya dalam bidang tertentu.
“Banyak pekerjaan yang membutuhkan tenaga, yang non-skill-nya hanya sebatas tenaga, mungkin kayak administrasi. Otomatis masyarakat lokal tak bisa mengandalkan kompetensi lokalnya juga harus ada persiapan,” ungkap Yanuar.
Lebih lanjut, Yanuar menyarankan, pemerintah daerah setempat bisa berperan dalam peningkatan kualitas tenaga kerja dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai. Sehingga pemindahan ibu kota ini juga bisa banyak menyerap tenaga kerja asal Kaltim.
ADVERTISEMENT
“Nah pemerintah daerah harus mempersiapkan nih jangan sampai nuntut adanya tenaga kerja diserap tapi tidak mempersiapkan, tidak diberikan penambahan kompetensi untuk menjadi SDM yang kompeten di bidangnya,” tutur Yanuar.
“Jadi ada peluang bisnis pemerintah hanya ayo serap-serap tapi tanpa mempersiapkan nih. Akhirnya yang terserap mereka di level teknis, level terendah mungkin,” tambahnya.