Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Trade Expo Indonesia 2018 Dibuka, Mendag Bidik Transaksi Rp 22,5 T
24 Oktober 2018 11:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita resmi membuka acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, pada Rabu (24/10).
ADVERTISEMENT
Mengusung tema "Creating Products for Global Opportunities" pada TEI 2018, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yakin Indonesia telah siap menjadi mitra penyedia produk-produk berdaya saing yang bersungguh-sungguh bagi dunia usaha global di kancah perdagangan global. Untuk itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan nilai transaksi TEI 2018 sebanyak USD 1,5 miliar atau setara Rp 22,3 triliun (kurs Rp15.000 per USD).
“Fokus utama TEl adalah transaksi bisnis-ke-bisnis yang bersifat jangka panjang dan bertaraf internasional. Tujuan penyelenggaraan TEI adalah untuk meningkatkan ekspor Indonesia di kancah perdagangan internasional," ungkap Enggar di ICE BSD Tangerang, Rabu (24/10).
Selama penyelenggaraan TEI, Enggar menyampaikan telah terlaksana sekitar 68 penandatanganan kontrak dagang misi pembelian. Kontrak dagang tersebut berasal dari Korea Selatan, Australia, Arab Saudi, Belgia, Perancis/Austria, RRT, Belanda, Spanyol, Meksiko, Thailand, Chile, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Filipina, Brasil, Inggris, Jerman, Mesir, Nigeria, ltalia, Hong Kong, Taipei, UAE, lrak, dan Jepang.
ADVERTISEMENT
Adapun, perkiraan total nilai kontrak dagang katanya adalah sekitar USD 5,19 miliar yang terdiri dari transaksi perdagangan sebesar USD 513,97 juta dan investasi sebesar USD 4,68 miliar.
“Nilai ini tentunya akan terus bertambah pada saat penyelenggaraan, bahkan setelah TEI,” ujarnya.
Sementara, Ia menyebut hingga tanggal 23 Oktober 2018 telah terdaftar 8.313 buyers dari 124 negara. Sepuluh negara dengan jumlah buyer tertinggi selain Indonesia adalah Nigeria, Malaysia, RRT, Jepang, India, Saudi Arabia, Thailand, Australia, Afghanistan, dan Pakistan.
”Hingga 22 Oktober 2018 telah ada 7.127 permintaan terhadap produk Indonesia pada TEI 2018. Permintaan terbesar sejauh ini adalah untuk produk makanan dan minuman, produk fesyen dan gaya hidup serta kecantikan, produk manufaktur dan jasa, produk furnitur perabotan, dan furnitur taman,” urainya.
ADVERTISEMENT
Enggar menekankan, TEI tahun ini sangat fokus mendatangkan buyer mancanegara. Untuk itu, Kemendag bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri melalui 132 kantor perwakilan RI di luar negeri, 22 atase perdagangan, 18 kantor Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), 1 Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia, serta 1 Konsul Perdagangan maupun Kadin negara-negara sahabat dalam menyebarluaskan informasi di mancanegara tentang penyelenggaraan TEI 2018.
Presiden Joko Widodo pun mengapresiasi penyelenggaraan TEI yang hingga kini berlangsung sebanyak 33 kali sampai tahun ini. Ia juga menyampaikan ekspor januari-september 2018 berada 122 miliar USD. Nilai itu tumbuh 9,2 persen dibandingkan 2017 yang lalu.
“Angka seperti ini harus tahu, artinya semakin tahun ekspor kita lebih baik. Pemerintah terus mendorong, saya belum belum tahu insentif apa yang bisa diberikan sehingga pabrik, dunia usaha, industri semua terdorong masuk ke pasar ekspor,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
TEI 2018 kali ini menempati Iahan pameran seluas 15.456 m2 yang cukup menampung 1.151 perusahaan nasional peserta pameran. Peserta pameran merupakan produsen, eksportir, serta pemasok produk dan jasa terbaik dari Indonesia, mulai dari produk manufaktur, pertambangan, industri strategis, hingga kerajinan.
Guna mempermudah buyer menemukan produk yang diminati, area TEI 2018 dibagi ke dalam tujuh zonasi, yaitu Pangan Nusa di Hall 1 dan 10, produk gaya hidup dan kerajinan di Hall 2, furnitur di Hall 3, produk-produk kreatif dan jasa di Hall 3A, produk-produk manufaktur di Hall 5 den 6, produk-produk makanan dan minuman di Hall 7 dan 8, serta produk-produk unggulan daerah di Hall 9.
Sebanyak 300 produk dan jasa akan dipamerkan dalam delapan zona. Seperti kuliner nusantara, produk kerajinan tangan dan gaya hidup, perabotan, produk dan layanan kreatif, produk manufaktur, produk industri strategis, produk makanan dan minuman, serta produk unggulan lokal.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diketahui, transaksi TEI pada 11-15 Oktober 2017 lalu membukukan transaksi senilai USD 1,41 miliar atau mencapai Rp 18,7 triliun. Jumlah total transaksi ini meningkat sebesar 37,36 persen dibandingkan hasil transaksi pada TEI 2016, yang tercatat sebesar USD 1,02 miliar.