Uji Keamanan Tol Layang Jakarta-Cikampek Pakai Truk dan Beban 640 Ton
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek sebagai pekerjaan besar. Pengerjaannya pun senantiasa diawasi oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
“Sebelum dioperasikan akan dilakukan uji beban dengan menggunakan 16 truk dengan beban masing-masing 40 ton terdiri dari uji statis dan dinamis,” katanya saat meninjau proyek tol layang tersebut, Kamis (19/9).
Tol layang sepanjang 36,4 kilometer (km) itu dibangun dengan konstruksi layang, membentang dari Cikunir (Km 9+500) hingga Karawang Barat (Km 47+500). Basuki menjelaskan, ada 9.000 tiang pancang yang menyangga konstruksi jalan tol tersebut.
Direktur Utama PT Jasa Marga, Desi Arryani, mengaku telah mengusulkan agar tol layang ini hanya digunakan untuk kendaraan golongan I yakni mobil kecil dan bus. Walaupun secara kualitas konstruksi, sebenarnya bisa dilintasi semua golongan kendaraan.
"Secara struktur tol ini bisa dilewati seluruh golongan kendaraan, namun pertimbangannya adalah faktor safety karena masih banyaknya truk over dimension over load (ODOL) kecepatannya sangat pelan, risiko pecah ban dan seterusnya," kata Desi.
ADVERTISEMENT
Proyek tol ini dikerjakan oleh kontraktor dalam negeri, yakni PT Waskita Karya, PT ACSET, dan PT Bukaka. Basuki memberikan apresiasi kepada para kontraktor serta PT Jasa Marga, yang telah menggarap proyek dengan baik. Padahal kompleksitas pekerjaannya cukup tinggi.
Misalnya, pengerjaan tol layang ini dilakukan bersamaan dan berdekatan dengan pembangunan infrastruktur lain, yakni Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Di sekitar Bekasi, juga bersamaan dengan proyek Kereta Ringan Jabodetabek (Light Rail Transit). Semua pekerjaan dilakukan di atas jalan tol eksisting yang beroperasi.
"Pekerjaan berhasil diselesaikan dengan window time yang sempit dan tidak boleh ada pekerjaan di hari Sabtu dan Minggu. Selain itu faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) juga diperhatikan dengan baik sehingga bisa zero accident atau tidak ada kecelakaan kerja yang fatal. Harmonisasi juga berhasil dilakukan," pungkas Basuki.
ADVERTISEMENT