Waralaba Lokal Bertumbangan, Pengusaha Minta Bantuan Pemerintah

23 Februari 2019 17:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Info Franchise & Business Concept (IFBC) Expo 2018. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Info Franchise & Business Concept (IFBC) Expo 2018. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) memprediksi pertumbuhan usaha waralaba atau franchise yang dibuat pengusaha lokal akan stagnan pada tahun ini. Berbeda dengan usaha waralaba asing yang diramal tumbuh 5 persen.
ADVERTISEMENT
Ketua AFI, Anang Sukandar, berharap pemerintah mulai memikirkan nasib pelaku usaha waralaba lokal. Selama ini, menurut dia, pemerintah tak mengalokasikan anggaran yang diberikan untuk pengembangan pelaku usaha lokal.
"Dari dulu saya sudah bilang, mau enggak mau pemerintah harus memegang peranan. Selama ini jawabannya selalu kita tidak punya budget, kita tidak punya anggaran," katanya saat ditemui di Menara Kibar, Jakarta, Sabtu (23/2).
Dia menjelaskan, langkah pemerintah Indonesia itu jauh berbeda dengan banyak negara lain. Misalnya seperti Malaysia yang sejak 2003 memiliki anggaran 100 juta ringgit yang dipakai untuk mengembangkan 500 waralaba lokal.
Ilustrasi Franchise Foto: The Blue Diamond Gallery
"Lalu di Singapura, 75 persen biaya konsultan waralaba dipikul oleh pemerintah. Kalau mereka mau keluar negeri, pameran itu dibiayai oleh pemerintah," ucap Anang.
ADVERTISEMENT
Dia pun mengaku tak meminta pemerintah Indonesia seperti negara lain. Anang hanya berharap pemerintah membantu pengembangan usaha waralaba, misalnya seperti membuka pasar, membantu promosi, hingga pelatihan SDM.
Anang menambahkan, usaha waralaba sebenarnya juga merupakan bagian dari ekonomi kerakyatan. Sebab banyak masyarakat kecil yang membuka usaha waralaba lantaran modal yang harus digelontorkan tidak banyak.
"Baru belakangan ini saya lihat Pak Jokowi mulai sadar, yang mengatakan bahwa franchise itu cocok di Indonesia. Kenapa? Karena di Indonesia itu 70-80 persen dari pelaku bisnis itu adalah usaha kecil," ucap Anang.