Yusuf Mansur Ajak Masyarakat Miliki Saham BRI Syariah

10 April 2018 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansyur tiba di Arraudhatul Mahmoedah (Foto: Muhammad Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansyur tiba di Arraudhatul Mahmoedah (Foto: Muhammad Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jam'an Nurkhatib Mansur alias Yusuf Mansur kembali menarik perhatian masyarakat. Pendiri PT Paytren Asset Management (PAM) mengajak masyarakat membeli saham BRI Syariah melalui Koperasi Indonesia Berjamaah (Kopindo) Syariah.
ADVERTISEMENT
Adapun langkah ini, kata Yusuf, untuk mendukung rencana BRI Syariah yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada awal Mei mendatang.
"Kopindo Syariah sudah mulai melakukan mobilisasi umat untuk bersama-sama membeli saham BRI Syariah. Per kemarin sore tanggal 9 April 2018," kata Yusuf Mansur kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (10/4).
Menurut pendiri Pondok Pesantren Daarul Qur'an ini, langkah tersebut tepat karena memberikan peluang kepada masyarakat bukan hanya sekadar menjadi penabung, melainkan menjadi pemegang saham BRI Syariah.
"Saya pengen umat, orang kecil, dengan recehannya, yang punya saham. Bukan yang atas-atas, apalagi asing," tuturnya.
Public Expose IPO BRI Syariah. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Public Expose IPO BRI Syariah. (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
Menurut Yusuf, untuk membeli saham BRI Syariah cukup mudah, caranya tinggal download aplikasi "Kopindo Berjamaah" di PlayStore Android. Setelah itu akan mendapatkan nomor Virtual Account untuk melakukan transfer ke nomer rekening yang tercantum.
ADVERTISEMENT
"Bisa dari berbagai bank, Rp 200.000 untuk simpanan pokok atau wajib, dan Rp 1 juta atau kelipatannya untuk simpanan sukarela. Simpanan sukarela ini yang bakal dijadikan saham BRI Syariah," kata Yusuf Mansur.
Ia menargetkan fundraising yang diperoleh dari pengumpulan dana ini mencapai Rp 5 triliun. Rencananya dana tersebut Rp 500 miliar untuk BRI Syariah, sisanya akan digunakan untuk proses akuisisi perbankan.
"Maka target fundrisingnya tetap Rp 5 triliun, Rp 500 miliar nanti buat BRI Syariah, dan Rp 4,5 triliun untuk bank syariah yang itu, kan enggak boleh disebut sama Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujarnya.