AC Milan: Dari Milinkovic-Savic, Kini Dikabarkan Bidik Bakayoko

8 Agustus 2018 15:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi Bakayoko usai melakukan pelanggaran. (Foto: David Klein / Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi Bakayoko usai melakukan pelanggaran. (Foto: David Klein / Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah mendatangkan Gonzalo Higuain dan Mattia Caldara dari Juventus, geliat AC Milan di bursa transer musim panas ini belum berhenti. Teraktual, Sky Italia melaporkan bahwa Rossoneri tertarik mendatangkan Tiemoue Bakayoko dari Chelsea dengan status pinjaman, tetapi beropsi pembelian permanen.
ADVERTISEMENT
Ketertarikan Milan untuk mendatangkan Bakayoko tidak terlepas dari alotnya proses negosiasi dengan Lazio untuk mendatangkan Sergej Milinkovic-Savic. Menurut general manajer anyar Milan, Leonardo, harga Savic sudah melebihi batas kemampuan Milan.
Bakayoko sendiri baru satu musim berseragam The Blues, usai didatangkan dari AS Monaco dengan banderol 45 juta euro. Di bawah arahan Antonio Conte, Bakayoko cukup sering mendapat kepercayaan dengan bermain pada 43 laga di lintas kompetisi.
Namun, semenjak Conte didepak dan Maurizio Sarri datang, tempat bagi Bakayoko di lini tengah perlahan mulai menghilang. Selama pra musim 2018 yang dijalani Chelsea, misalnya, Bakayoko sama sekali tidak dimainkan meski masuk ke dalam dafar skuat yang dibawa oleh Sarri.
Teraktual, Bakayoko bahkan tidak masuk susunan pemain dalam laga Community Shield melawan Manchester City. Dalam skema dasar 4-3-3, Sarri lebih memilih pemain bawaannya dari Napoli, Jorginho, bersama Cesc Fabregas dan Ross Barkley, serta memasukkan Danny Drinkwater sebagai pemain pengganti.
ADVERTISEMENT
Gaya bermain Bakayoko yang tidak nyetel dengan Sarri ditengarai jadi alasan utamanya. Per catatan WhoScored, Bakayoko rata-rata hanya melepas 38,2 operan per laga dengan akurasi 86,2% di Premier League, catatan yang tidak mendukung sepak bola menyerang dengan penguasaan bola ala Sarri.
Masa depan Bakayoko semakin tak menentu karena Chelsea pun sedang santer dikabarkan bakal mendatangkan Mateo Kovacic dari Real Madrid dengan status pinjaman. Transfer ini disebut sebagai langkah Madrid untuk melunakkan Chelsea agar mau melepas Thibaut Courtois ke Santiago Bernabeu.
Di lain sisi, gaya bermain Bakayoko justru dianggap sesuai untuk Gennaro Gattuso dan kebutuhan Milan saat ini. Sebagai gelandang bertahan, Bakayoko punya statistik apik dengan rata-rata melepaskan 2,2 tekel sukses, 1,4 intersep berhasil, 0,4 sapuan, dan 1,4 menang duel udara per pertandingan di Premier League.
ADVERTISEMENT
Bakayoko berlaga bersama Chelsea. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Bakayoko berlaga bersama Chelsea. (Foto: Reuters/John Sibley)
Jika menilik pemain Milan di posisi serupa, atribut Bakayoko bisa sangat membantu tugas dan melengkapi kehadiran Lucas Biglia sebagai metronom utama di lini tengah pada musim 2017/18. Per laganya di Serie A, Biglia rata-rata melepas 2,1 tekel sukses, 1 intersep berhasil, 1,7 sapuan, dan 0,8 menang duel udara.
Hadirnya Bakayoko, membuat stok pemain di lini tengah jadi berlimpah dan akan memberi Gattuso banyak opsi. Menilik musim lalu, Milan cenderung menggunakan pakem 4-3-3 dengan menempatkan satu gelandang bertahan, Gattuso bisa memasang Bakayoko, Franck Kessie, dan Jack Bonaventura, atau menggeser Bakayoko ke depan dan memasang Biglia sebagai poros.
Namun, kondisi ini berisiko memperkecil kesempatan bermain bagi Riccardo Montolivo, Manuel Locatelli, dan Jose Mauri, termasuk rekrutan anyar Alen Halilovic. Meski begitu, kedatangan Bakayoko bisa menjadi berkah buat Milan karena menyempurnakan transfer mereka setelah mempertajam lini serang.
ADVERTISEMENT