Ada Pesan Khusus Mario Gomez di Balik Sinar Ardi Idrus

5 September 2018 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bek kiri Persib, Ardi Idrus. (Foto: Dok. Media Persib)
zoom-in-whitePerbesar
Bek kiri Persib, Ardi Idrus. (Foto: Dok. Media Persib)
ADVERTISEMENT
Ardi Idrus mungkin tak menyangka kariernya bersama Persib Bandung bakal segemilang saat ini. Kala 'Maung Bandung' memutuskan untuk merekrut pesepak bola kelahiran Ternate ini, banyak pihak yang geleng-geleng kepala. Heran. Kenapa klub sebesar Persib mau mendatangkannya.
ADVERTISEMENT
Wajar, karena Ardi memang bukanlah pemain bintang. Dia tak memiliki jam terbang berlaga di kompetisi teratas sepak bola Indonesia dan lebih sering bergelut dengan kompetisi level kedua Indonesia. PSS Sleman merupakan tim yang dibela Ardi pada musim sebelumnya.
Namun, pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomez punya sudut pandang yang berbeda. Eks juru taktik Johor Darul Takzim ini menilai, Ardi memiliki kualitas dan hal-hal lain yang membuatnya tampak spesial.
Sebagai seorang bek, Ardi jarang sekali menari-nari di tepi lapangan atau mengirim umpan silang ke dalam kotak penalti lawan. Sosok berusia 25 tahun itu juga minim meninggalkan pos untuk membantu membangun serangan dari sisi lapangan.
Maka tak mengherankan bila peran Ardi tak sementereng bek sayap modern macam Rezaldi Hehanusa, Gavin Kwan Adsit, maupun Firza Andhika, yang begitu eksplosif dalam melancarkan serangan dan kerap melakukan penetrasi sampai kotak penalti lawan.
ADVERTISEMENT
Namun, Ardi punya atribut lain yang bisa membikin performanya melonjak. Atribut itu berkenaan dengan kedisiplinan dan kematangan dalam bermain. Tekel Ardi kepada pemain Madura United, Bayu Gatra, bisa menjadi buktinya.
Ardi tertinggal beberapa langkah dari Bayu yang tengah menggiring bola ke dalam kotak 16. Namun, Ardi dengan sigap mampu menghentikan pergerakan Bayu lewat tekel bersih yang dia lepaskan pada waktu yang tepat.
Berkat performanya yang ciamik, Ardi jadi andalan Gomez di pos bek kiri. Dia mengambil alih pos yang tadinya diisi oleh Tony Sucipto. Hebatnya, Ardi pun dikait-kaitkan dengan Timnas Indonesia. Terlebih usianya yang masih muda dinilai dapat memumuluskan jalannya menuju skuat 'Garuda'.
Ardi memang enggan memikirkan terkait kemungkinan dirinya mengenakan jersi 'Merah-Putih'. Akan tetapi, Ardi mengaku bahwa ia menaruh harapan agar bisa melakoni debut bersama Timnas.
ADVERTISEMENT
Ardi Idrus pemain Persib (Foto: Dok. Persib)
zoom-in-whitePerbesar
Ardi Idrus pemain Persib (Foto: Dok. Persib)
Tak hanya itu, Ardi juga berkisah tentang banyak hal terkait karier menanjaknya bersama Persib erikut petikan wawancara kumparanBOLA dengan Ardi pada Rabu (5/9/2018).
Apa yang membuat performa Anda melonjak musim ini?
Mario Gomez salah satunya. Dia selalu memberikan motivasi di lapangan. Selain itu, ada pesan khusus yang diberikan Coach Gomez kepada untuk saya. Ya, saya harus tampil lebih defensif. Dan itu amat berbeda ketika saya bermain dengan tim-tim sebelumnya. Di sini (Persib), gaya bermain saya agak berbeda. Tapi, karena itu (instruksi Gomez), saya bermain lebih baik lagi.
Menurut saya, Gomez adalah pelatih yang paling jenius dalam menerapkan strategi. Dia juga tak pernah takut untuk memainkan pemain muda. Jelas pemain yang diturunkan dia selalu dalam keadaan siap dan fit. Dia selalu bilang sama pemain bahwa tidak ada pemain bintang. Semua pemain sama. Tidak ada pemain senior dan junior, yang ada pemain-pemain yang saling melengkapi.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa kesempatan, Anda melakukan tekel-tekel berisiko (di dalam kotak penalti), tetapi beberapa kali melakukannya dengan sempurna. Apakah Gomez memberikan menu latihan khusus?
Sebenarnya, saya merupakan pemain yang tidak piawai soal tekel-menekel lawan. Itu bukan ciri khas saya. Itu (tekel) semua diinstruksikan oleh Coach Gomez.
Dia tahu saya punya kecepatan. Maka itu dia selalu menekankan kepada saya untuk berani menekel. Tapi, dia suka bilang untuk fokus kepada bola dan timing. Jangan tekel orangnya, dia selalu bilang itu.
Enggak ada tekel-tekel di latihan. Itu cuma saya lakukan di pertandingan saja. Kalau di latihan ada tekel-tekel, takut ada pemain lain cederea dan saya juga berisiko cedera. Di uji tanding pun saya jarang sekali melakukan tekel. Saya cuma melakukan itu di pertandingan saja. Hanya bermodalkan instruksi dari Gomez (bola dan timing).
ADVERTISEMENT
Coach Gomez mengharuskan saya untuk punya daya jelejah yang bagus. Harus punya daya pikir yang kuat ketika bermain. Harus punya visi bermain yang baik. Agar keputusan yang diambil tidak salah.
Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Anda sekarang dikait-kaitkan dengan Timnas Indonesia, tetapi banyak bek modern (yang bisa tampil offensif) sebagai pesaing. Bagaimana Anda memandang situasi itu?
Saya pun bisa bermain offensif dan masuk ke pertahanan lawan. Tapi, bermain di Persib ini memang beda. Ada, sih, strategi yang diterapkan Mario Gomez yang memungkinkan saya melakukan penetrasi. Tapi, kami punya stopper yang tak punya kecepatan. Victor dan Bojan kerap terlambat.
Jadi, kalau ada pemain lawan yang cepat melakukan tusukan, mereka sulit untuk menutup. Saya bisa bermain kayak Jordi Alba, sering masuk ke pertahanan lawan . Tapi, Coach Gomez enggak mau saya bermain seperti itu.
ADVERTISEMENT
Saya siap kok jika diharuskan bermain agresif. Saya punya stamina yang bagus. Tapi, (lagi-lagi) sama Coach Gomez saya tak bisa bermain seperti itu. Sekali dua kali boleh. Itu karena Coach Gomez tahu kalau di Indonesia banyak tim yang mengandalkan pemain-pemain sayap yang cepat. Jadi, saya ditugaskan untuk mematikan pemain-pemain seperti itu di wilayah saya.
Main bola saya lebih berpikir di atas lapangan. Saya tak mau gegabah. Dulu, di PSS Sleman saya bebas bermain. Maju sampai kiper lawan pun bisa. Tapi, di tangan Coach Gomez saya tidak bisa. Saya di lapangan selalu disiapkan untuk memutus kecepatan-kecepatan lawan.
Saya tidak terlalu berharap (masuk Timnas). Tapi, kalau sudah rezeki, siapa, sih, yang tidak mau membela negara.
ADVERTISEMENT