Adu Komentar Frank Lampard dan Jose Mourinho

12 Agustus 2019 16:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Frank Lampard menenangkan para pemainnya. Foto: REUTERS/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Frank Lampard menenangkan para pemainnya. Foto: REUTERS/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Ketika masih berhubungan sebagai pelatih dan pemain, Frank Lampard dan Jose Mourinho memang memiliki hubungan yang erat. Namun, untuk saat ini, hal itu tidak berlaku bagi keduanya.
ADVERTISEMENT
Lampard menjalani laga perdananya sebagai pelatih Chelsea dalam laga melawan Manchester United, Minggu (11/8/2019) malam WIB. Untuk ukuran laga perdana, apa yang dialami Lampard memang cukup berat. Apalagi, ia baru satu musim menjalani karier sebagai pelatih di Derby County.
Alhasil, pada laga perdananya di Premier League, Lampard menuai kekalahan telak dari United. Tidak tanggung-tanggung, timnya dihantam empat gol tanpa balas oleh 'Iblis Merah'. Ia pun mengakui bahwa timnya tampil kurang maksimal di laga ini, karena ada beberapa kesalahan yang dilakukan timnya.
Meski sudah mengakui kekalahannya, bukan berarti Lampard lepas dari kritik. Salah satu sosok yang melempar kritik padanya adalah Jose Mourinho, yang notabene adalah mantan pelatihnya di Chelsea. Menyitat dari Reuters, Mourinho mengungkapkan bahwa Chelsea tidak tampil rapat di laga melawan United.
ADVERTISEMENT
Gestur Jose Mourinho pada laga versus Juventus. Foto: Stefano Rellandini/Reuters
"Saat bertahan, para pemain Chelsea tidak bermain rapat. Banyak ruang yang bisa dieksploitasi. Mereka juga kurang bermain agresif. Intinya, garis pertahanan, lini tengah, dan lini serang, semua tidak bermain kompak," ujar Mourinho.
"Tammy Abraham terlalu ke depan, (Ross) Barkley terlalu ke depan, begitu juga (Mason) Mount dan Pedro. Dewasa ini, tim yang bagus bertahan dan menyerang dengan kompak, baik itu bermain dengan blok rendah maupun tinggi," tambahnya.
Selain mengkritik cara main Chelsea yang terlalu terbuka, Mourinho juga mengkritik keputusan Lampard yang mencadangkan N'Golo Kante, Marcos Alonso, serta Olivier Giroud. Menurutnya, untuk laga perdana, apalagi laga melawan Manchester United, hadirnya pemain berpengalaman diperlukan tim.
"Meskipun tim Manchester United yang sekarang sudah tidak semenakutkan dulu, tetap saja tim ini adalah Manchester United. Pemain berpengalaman diperlukan untuk menghadapi laga semacam ini," ujar Mourinho.
ADVERTISEMENT
Wan-Bissaka berduel dengan Emerson Foto: REUTERS/Phil Noble
"Coba perhatikan penampilan Mason Mount, Tammy Abraham, dan juga pemain muda lain. Mereka kurang memberikan dimensi permainan, dan di laga sebesar ini, pemain berpengalaman-lah yang bisa memberi perbedaan," tambahnya.
Dalam sesi jumpa pers selepas laga, Lampard sedikit terkejut ketika tahu Mourinho berkomentar soal timnya. Apalagi, secara spesifik, pria asal Setubal itu juga menyebut nama pemain muda Chelsea yang masih berusia 20 tahun, Mason Mount.
"Dia bilang Mason Mount? Ia tak suka penampilannya? Well, saya tidak bisa menarik pemain dari ruang medis untuk bermain. Pemain, dalam versi saya, ya, yang bermain di laga tadi (lawan United), terlepas dari apakah mereka punya pengalaman atau tidak," ungkap Lampard.
"Saya sendiri tidak terlalu memikirkan perkataan orang lain, siapapun itu, baik itu pundit atau pengamat. Ya, intinya memang mereka harus bicara," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Memang, dalam laga ini, Chelsea tampil dengan skuat yang bisa dibilang apa adanya. Hanya ada nama Pedro, Kante, Cesar Azpilicueta, Alonso, Barkley, Mateo Kovacic, serta Giroud selaku pemain berpengalaman. Sisanya, termasuk Christian Pulisic, adalah pemain-pemain muda.
Namun, Lampard mengaku tidak bermasalah dengan skuat yang ada ini. Ia tetap percaya akan kemampuan anak asuhnya, meski ia juga mengutarakan bahwa para pemainnya sedikit kurang klinis di laga tersebut.
"Andai saja kami memulai babak kedua dalam keadaan sudah mencetak angka, andaikan juga tim saya bermain lebih klinis, sekaligus dinaungi keberuntungan, saya rasa hasil dari pertandingan akan jauh berbeda," ucapnya.